ADVERTORIAL — Dinamika pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim) terus memantik perhatian banyak pihak, terutama terkait kesiapan generasi mudanya. Dorongan agar pemuda tidak tertinggal dalam arus perubahan itu kembali ditegaskan Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim, Sapto Setyo Pramono, yang menilai bahwa transformasi besar di wilayah ini harus diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia lokal.
Penegasan tersebut ia sampaikan saat membuka Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2022 tentang Kepemudaan, yang berlangsung di Rosty Bakery dan Resto, Jalan Ir. H. Juanda, Samarinda, Sabtu (15/11/2025) yang lalu. Acara itu dihadiri mahasiswa Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda yang dinilai sebagai kelompok strategis untuk menghadapi tantangan pembangunan IKN.
Dalam kegiatan itu, Sapto menyoroti perubahan zaman yang makin cepat dan penuh persaingan. Menurutnya, kecakapan teknologi memang penting, tetapi pondasi moral tidak boleh terabaikan. “Perkembangan era sekarang semakin sulit. Bukan hanya kecanggihan teknologi yang harus dipelajari, tetapi juga penguatan karakter. Moral dan etika adalah cerminan pribadi yang menentukan keberhasilan seseorang,” ujarnya kepada awak media.
Sapto juga kembali menekankan nilai dasar yang harus dijaga generasi muda Kaltim, terutama peran restu dan doa orang tua. Ia menyebut bahwa penghormatan kepada orang tua merupakan bagian dari identitas budaya daerah yang tidak boleh luntur. “Bakti kepada orang tua adalah bagian dari nilai-nilai luhur di Kalimantan Timur yang harus dijaga. Tanpa itu, kebahagiaan dan keberhasilan tak akan tercapai,” katanya.
Sebagai daerah yang kini menjadi pusat perhatian nasional karena proyek IKN, Kaltim memiliki tanggung jawab besar menyiapkan SDM yang adaptif dan mampu bersaing. Sapto menegaskan bahwa keberhasilan tersebut memerlukan peran bersama antara pemerintah, lembaga pendidikan, serta masyarakat. “Sebagai pejabat daerah, kami wajib mendorong lahirnya SDM yang handal untuk masa depan Kaltim dan IKN. Pemuda adalah penentu keberlanjutan pembangunan,” tegasnya.
Dalam sesi diskusi, dua narasumber, Murjani dan Dirham, turut memaparkan penjelasan mengenai implementasi Perda Kepemudaan serta peluang peran pemuda di tengah perkembangan kawasan IKN.
Sapto berharap hadirnya ibu kota negara baru menjadi titik balik bagi pemuda Kaltim untuk tampil sebagai pelaku utama pembangunan. Ia menilai generasi muda daerah tidak boleh hanya menjadi penonton, melainkan harus berani mengambil peran sebagai motor perubahan. []
Penulis: Hariyadi| Penyunting: Agus Riyanto
Desa Nusantara Jaringan Media Desa Nusantara