JOMBANG DESA NUSANTARA Kekhawatiran para pengguna jalan yang melintas di jalur barat pertigaan Embong Miring, Desa Pagerwojo, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, akhirnya mulai terjawab. Puluhan warga Dusun Ngemplak bersama perangkat desa melakukan kerja bakti membongkar pos kamling yang berada tepat di sudut tikungan guna memperlebar badan jalan dan membuka pandangan pengendara.
Selama ini, pertigaan tersebut dikenal rawan kecelakaan, terutama pada jam sibuk di pagi hari saat warga berangkat kerja dan siswa menuju sekolah. Arus lalu lintas yang padat, ditambah tikungan tajam serta pandangan terhalang bangunan pos kamling, kerap membuat pengendara kesulitan melihat arah datangnya kendaraan lain.
Meski sebelumnya telah beredar kabar bahwa Pemerintah Kabupaten Jombang akan melakukan penataan di kawasan perbatasan Kecamatan Perak dan Kecamatan Bandar Kedungmulyo, hingga kini realisasi belum juga dilakukan. Atas dasar itu, warga berinisiatif mengambil langkah cepat dengan bergotong-royong melakukan pembongkaran bangunan yang dinilai membahayakan.
Kepala Dusun Ngemplak, Bayu Sujiyanto, menjelaskan bahwa pos kamling tersebut sudah dalam kondisi rapuh dan tidak lagi layak digunakan. Selain berpotensi membahayakan, keberadaannya juga menutup pandangan pengguna jalan yang hendak berbelok ke arah utara, baik dari arah barat maupun timur.
“Dengan dibongkarnya pos kamling ini, pandangan pengendara menjadi lebih terbuka. Mudah-mudahan setelah ini tidak terjadi lagi kecelakaan di simpang tiga ini, karena sebelumnya memang sering terjadi insiden,” ujar Bayu.
Sebagai pengganti pos kamling, warga berencana mendirikan sebuah gazebo di lokasi yang sama. Gazebo tersebut telah disiapkan dan dirancang agar tidak menghalangi pandangan pengendara yang melintas di persimpangan.
Sementara itu, seorang pengguna jalan asal Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Achmad, mengaku lega atas pembongkaran bangunan tersebut. Menurutnya, selama ini ia harus ekstra hati-hati setiap kali melintasi jalan tersebut karena jarak pandang yang sangat terbatas.
“Alhamdulillah sekarang dibongkar. Kalau tidak ada pos ini, pengendara motor maupun mobil bisa melihat lebih jelas dan merasa lebih aman,” ungkapnya.
Warga berharap, upaya gotong royong yang dilakukan ini dapat menjadi solusi sementara untuk meminimalisir risiko kecelakaan, sembari menunggu penataan permanen dari pemerintah daerah.
REDAKSI01-ALFIAN
Desa Nusantara Jaringan Media Desa Nusantara