BOJONEGORO DESA NUSANTARA Pemerintah Desa Wedi, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, bersama masyarakat setempat mulai mematangkan persiapan pelaksanaan Festival Salak Wedi 2025. Kegiatan tahunan yang sempat terhenti akibat pandemi Covid-19 itu dijadwalkan kembali digelar pada Sabtu (13/12/2025) sebagai upaya menghidupkan kembali tradisi lokal sekaligus mendorong pergerakan ekonomi desa.
Keputusan penyelenggaraan festival tersebut diambil melalui musyawarah desa yang berlangsung di Balai Desa Wedi pada Jumat malam. Forum itu melibatkan perangkat desa, tokoh masyarakat, serta perwakilan warga, yang secara bulat sepakat menghidupkan kembali agenda budaya yang selama ini dinanti oleh masyarakat.
“Sesuai hasil rapat, diputuskan Festival Salak Wedi pada 13 Desember 2025,” tutur Ketua Panitia Festival Salak Wedi 2025, Subhan.
Ketua panitia yang juga menjabat sebagai kepala dusun itu menjelaskan bahwa antusiasme warga menjadi pendorong utama kembalinya festival tersebut. Menurutnya, masyarakat berharap tradisi berbagi salak gratis bisa kembali dirasakan, seperti pada tahun-tahun sebelum pandemi.
“Tentu nanti disiapkan salak gratis untuk pengunjung,” katanya.
Dalam konsep acara tahun ini, salak tidak hanya dibagikan di lokasi utama, melainkan akan diarak terlebih dahulu sepanjang jalur desa. Rute arak-arakan direncanakan dimulai dari Balai Desa Wedi menuju area masjid desa, sebagai simbol nilai kebersamaan dalam membangun desa.
Salak yang dibagikan gratis itu, kata Subhan, sebelumnya mulai pagi hingga siang akan diarak di sepanjang desa, mulai Balai Desa hingga masjid.
Rute tersebut memiliki makna filosofis yang kuat bagi masyarakat setempat, terutama dalam menjaga keharmonisan antara pemimpin masyarakat dan tokoh agama.
Rute itu mengandung makna pentingnya sinergisitas antara ulama dan umarok untuk membangun desa.
Selain itu, festival ini juga dimaksudkan untuk mengenang tokoh penyebar tanaman salak di wilayah tersebut.
“Juga mengenang perjuangan Mbah Kiai Basyir Almujtaba yang menanam salak pertama di Desa Wedi,” bebernya.
Panitia juga menyiapkan berbagai hiburan rakyat untuk menarik kunjungan masyarakat dari berbagai daerah. Sejumlah stan UMKM akan disiapkan khusus untuk memasarkan produk olahan berbahan dasar salak, sehingga pengunjung dapat membawa pulang oleh-oleh khas Desa Wedi.
Bagi pengunjung dari luar kota, panitia telah menjalin kerja sama dengan penyedia penginapan, mulai dari homestay hingga hotel di wilayah Bojonegoro.
“Karena itu juga mulai awal liburan akhir tahun, cocok untuk mengisi liburan bersama keluarga dan orang tercinta,” pungkasnya sambil tersenyum.
Redaksi01-Alfian
Desa Nusantara Jaringan Media Desa Nusantara