MARAWOLA BARAT DESA NUSANTARA Bupati Sigi, Moh. Rizal Intjenae, menyampaikan bahwa budaya pengawasan harus terus dibangun pada seluruh tingkatan pemerintahan desa agar setiap rupiah dana desa benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Tentunya pengawasan melekat harus menjadi budaya agar seluruh pembangunan desa dapat berjalan lebih efisien dan berkesinambungan,” ujarnya.
Rizal menekankan bahwa dana desa memiliki peran strategis dalam meningkatkan pembangunan serta mendorong kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, seluruh aparatur desa diminta memperkuat kompetensi dan pemahaman terhadap aturan pengelolaan anggaran.
“Seluruh aparatur desa dan kepala desa diharapkan memahami aturan pengelolaan dana desa serta memperkuat mekanisme pengawasan internal untuk mencegah terjadinya penyimpangan,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban dana desa yang tepat guna.
“Ke depan adanya peningkatan kemampuan aparatur desa dalam merencanakan, melaksanakan, dan mempertanggungjawabkan penggunaan dana desa secara tepat guna,” sebutnya.
Rizal berharap perbaikan tata kelola keuangan desa terus dilakukan agar potensi penyalahgunaan dana desa dapat ditekan.
“Harapannya tata kelola keuangan desa menjadi transparan dan mampu memberikan dampak nyata bagi pembangunan desa di Kabupaten Sigi,” ujarnya.
Data pemerintah daerah mencatat, Desa Kalukubula, Kecamatan Sigi Biromaru, menjadi desa dengan alokasi dana desa tertinggi pada 2025 sebesar Rp1,7 miliar. Sementara desa dengan nominal terendah adalah Ongulero, Kecamatan Marawola Barat, sebesar Rp602 juta.
Redaksi01-Alfian
Desa Nusantara Jaringan Media Desa Nusantara