BANDUNG BARAT DESA NUSANTARA Pemerintah Kabupaten Bandung Barat terus memperkuat program ketahanan pangan berkelanjutan dengan membentuk 165 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) aktif. Langkah ini juga disertai kebijakan alokasi 20 persen Dana Desa untuk mendukung kegiatan perekonomian rakyat di sektor pangan.
“Kami memiliki berbagai desa tematik, seperti desa sapi, sayuran, ikan, ayam, padi, dan buah-buahan. Semua program ini kami arahkan untuk memperkuat ketahanan pangan dan membuka peluang ekonomi bagi masyarakat,” ujar Bupati Bandung Barat, Jeje Richie Ismail, bersama Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Yandri Susanto, saat Kunjungan Kerja ke BUMDes Duta Usaha Rancage Desa Cilame, Minggu (09/11/2025).
Selain BUMDes, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat juga telah membentuk 165 Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) sebagai wadah penguatan ekonomi masyarakat di tingkat desa.
“Desa Cilame menjadi salah satu desa yang paling siap dalam mengembangkan model ini, bahkan telah menyiapkan tujuh gerai KDMP yang siap beroperasi di beberapa kecamatan. Kami akan terus melanjutkan program-program yang berpihak kepada masyarakat desa dan memastikan Bandung Barat menjadi daerah yang maju, mandiri, dan sejahtera,” pungkas Jeje.
Kunjungan kerja tersebut turut dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Kemendes PDTT, Dr. Taufik Madjid, pejabat eselon I dan II Kemendes PDTT, Asisten Daerah Kabupaten Bandung Barat, kepala perangkat daerah, Camat Ngamprah, Camat Padalarang, serta Kepala Desa Cilame dan pengurus BUMDes setempat.
Sementara itu, Kepala Desa Cilame, Aas Mohamad Asor, mengaku awalnya tidak mengetahui maksud kedatangan Menteri Desa ke wilayahnya. Ia baru mengetahui bahwa kunjungan tersebut merupakan kegiatan monitoring penggunaan Dana Desa.
“Di Desa Cilame Dana Desa sudah digunakan sebagaimana mestinya, di antaranya adalah untuk belanja infrastruktur unit usaha BUMDes dan juga ketahanan pangan 20 persen. Beliau mengatakan penggunaan Dana Desa di Cilame sudah sesuai dengan harapan,” jelas Aas.
Aas menambahkan, Menteri Desa juga memberikan arahan agar tanah carik desa dapat dimanfaatkan secara maksimal agar produktif dan mampu menghasilkan pendapatan asli desa (PADes) sekaligus menjadi sarana kegiatan publik.
“Di samping sarana kegiatan publik, ini bisa mendapatkan manfaat dengan beragam fasilitas di tanah carik ini,” ujar Aas.
Ia menuturkan bahwa arahan tersebut memberikan motivasi bagi pihak desa untuk terus berinovasi. “Dengan arahan ini kami termotivasi dan pak Menteri menyampaikan juga agar ke depan para pelaku usaha atau pengusaha bisa mengalokasikan CSR guna mendukung pengembangan BUMDes Desa Cilame dengan memaksimalkan lahan yang ada. Bahkan pak Bupati juga didorong untuk turut membantu pengembangan BUMDes Desa Cilame,” imbuhnya.
Redaksi01-Alfian
Desa Nusantara Jaringan Media Desa Nusantara