SUKABUMI DESA NUSANTARA Dalam suasana hangat melalui sambungan WhatsApp, Kepala Desa Sirnajaya, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Udir Sudirman, berbincang mengenai arah pembangunan desa, tantangan yang dihadapi, serta strategi dalam menggali potensi lokal yang belum dimanfaatkan secara optimal.
“Kami di Desa Sirnajaya berkomitmen untuk mengembangkan potensi yang ada, terutama di bidang pertanian dan sumber daya manusia. Dua hal ini menjadi kunci untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa,” ujar Udir Sudirman mengawali percakapan.
Secara administratif, Desa Sirnajaya memiliki luas wilayah sekitar 302,98 hektare yang terbagi menjadi empat dusun, enam RW, dan 26 RT, dengan total penduduk 4.882 jiwa. Mayoritas warganya berprofesi sebagai petani, menjadikan sektor pertanian sebagai tulang punggung ekonomi desa.
Wilayah ini berbatasan dengan Desa Warungkiara di utara, Kertamukti di timur, Bantarkalong di selatan, dan Tarisih di barat. Letak geografis tersebut menjadikan Sirnajaya sebagai kawasan yang strategis untuk pengembangan pertanian terpadu dan memperkuat akses antarwilayah.
Dari hasil observasi, sebagian besar lahan di desa ini masih berupa sawah dan perkebunan yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Potensi besar tersebar di beberapa kampung seperti Kampung Lio, Kampung Cilandak, Kampung Ciseureuh, dan Kampung Lalau.
“Lahan pertanian di sini sangat luas, tapi belum semuanya dimanfaatkan sesuai peruntukannya. Kami sedang berupaya agar tanah-tanah yang idle bisa diberdayakan untuk produksi pangan,” ungkap Udir.
Desa Sirnajaya dikenal sebagai salah satu desa penghasil padi, pisang, dan ubi kayu dengan hasil panen yang menjanjikan. Pemerintah desa kini tengah membangun kemitraan dengan sektor swasta dan lembaga pertanian untuk meningkatkan produktivitas, termasuk mengusulkan bantuan alat pertanian dan pelatihan bagi petani muda.
Selain potensi agraris, desa ini juga memiliki tanah kas desa seluas sekitar 1.000 meter persegi sebagai aset penting untuk menambah Pendapatan Asli Desa (PADes). Namun, menurut Udir, pengelolaan aset tersebut masih memerlukan dukungan dari pemerintah kabupaten dan provinsi.
“Perlu adanya dukungan dan program dari pemerintah pusat dan daerah agar tanah kas desa bisa dimanfaatkan maksimal. Banyak desa di Sukabumi yang punya tanah kas, tapi belum jelas pemanfaatannya. Padahal kalau dikelola baik, bisa jadi sumber PADes,” tegasnya.
Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pemerintah desa berencana menggandeng lembaga pendidikan dan pelatihan keterampilan. Banyak warga, khususnya generasi muda, memiliki potensi namun belum terwadahi.
“Kami ingin membentuk pusat pelatihan kecil di desa, misalnya untuk pengolahan hasil tani dan pelatihan digitalisasi usaha kecil. Anak muda Sirnajaya harus punya keterampilan yang bisa dimanfaatkan untuk usaha mandiri,” tambahnya.
Udir juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah desa dan pemerintah daerah dalam menyusun program pembangunan berbasis potensi lokal. Ia berharap adanya intervensi positif dari Pemkab Sukabumi, terutama dalam dukungan infrastruktur pertanian dan pengembangan UMKM.
“Kita butuh dorongan, baik dari APBD Kabupaten maupun program kementerian, supaya sektor pertanian dan UMKM desa bisa maju bersama. Jangan sampai tanah subur hanya jadi pemandangan tanpa hasil,” ujarnya.
Ke depan, pemerintah desa juga tengah mengkaji konsep pertanian terintegrasi dengan wisata edukatif, di mana lahan pertanian dapat dijadikan kawasan wisata belajar bagi pelajar dan masyarakat umum.
Dari sisi sosial, masyarakat Sirnajaya dikenal kompak dan menjunjung tinggi semangat gotong royong. Dukungan tersebut, menurut Udir, menjadi modal penting untuk membangun desa yang mandiri dan berdaya saing.
“Kami selalu melibatkan masyarakat dalam setiap program. Mulai dari musyawarah dusun hingga perencanaan anggaran desa, semua dilakukan terbuka. Karena membangun desa tidak bisa hanya oleh pemerintah, tapi oleh semua warga,” tutur Udir Sudirman.
Ia menambahkan, pihaknya juga berupaya meningkatkan transparansi penggunaan dana desa dan memperkuat komunikasi publik, agar masyarakat mengetahui arah pembangunan secara jelas.
Menutup pembicaraan, Udir menyampaikan visinya untuk menjadikan Sirnajaya sebagai desa produktif berbasis pertanian berkelanjutan dan SDM unggul.
“Harapan kami, Desa Sirnajaya bisa mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan melalui program peternakan, pertanian, dan pelatihan warga. Dengan begitu, PADes meningkat, ekonomi masyarakat naik, dan kesejahteraan benar-benar terasa,” pungkasnya.
Dengan kekayaan alam, semangat masyarakat, dan kepemimpinan yang visioner, Desa Sirnajaya kini mulai bergerak menuju masa depan yang lebih maju. Sinergi antara pemerintah desa, kabupaten, dan masyarakat menjadi kunci agar potensi besar desa ini benar-benar menjadi kekuatan ekonomi baru di wilayah Warungkiara, Kabupaten Sukabumi.
Redaksi01-Alfian
Desa Nusantara Jaringan Media Desa Nusantara