PROBOLINGGO DESA NUSANTARA Koperasi Desa Merah Putih diyakini mampu menjadi benteng ekonomi rakyat dalam menghadapi ekspansi retail modern yang semakin meluas hingga ke wilayah pedesaan.
Dalam Konsolidasi Koperasi Desa Merah Putih di Probolinggo, Jawa Timur, Ferry Juliantono menyoroti dampak negatif dari menjamurnya retail modern yang kini telah menjangkau pelosok desa. Menurutnya, fenomena tersebut menyebabkan perputaran uang di desa tidak lagi dinikmati oleh masyarakat setempat.
“Sekarang ini banyak retail modern yang masuk sampai pelosok-pelosok. Uang berputar di desa tapi tidak untuk warga desa. Berbeda kalau koperasi desa yang mengelola gerai sembako, uangnya kembali ke warga desa,” kata Ferry dikutip dari keterangan pers kementerian di Jakarta.
Ferry menilai, koperasi desa merupakan solusi untuk mengembalikan kendali ekonomi ke tangan warga. Melalui pengelolaan usaha berbasis komunitas, koperasi desa diyakini dapat memperkuat daya saing ekonomi lokal sekaligus menjaga kemandirian desa.
Ia juga menegaskan bahwa program 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih merupakan bagian dari kebijakan Presiden Prabowo Subianto dalam membangun kedaulatan ekonomi desa berbasis koperasi, sesuai amanat Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945.
Redaksi01-Alfian
Desa Nusantara Jaringan Media Desa Nusantara