JAKARTA DESA NUSANTARA Ancaman krisis pangan global yang kian nyata menuntut desa-desa di Indonesia untuk mengambil peran lebih besar dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Data World Food Programme mencatat lebih dari 295 juta orang di dunia menghadapi kelaparan akut pada 2024, sementara harga pangan internasional terus mengalami fluktuasi.
Dalam Rakor Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa untuk Ketahanan Pangan di tingkat kabupaten, Prof. Dr. Zainuddin Maliki menegaskan pentingnya desa sebagai garda terdepan dalam mewujudkan kemandirian pangan bangsa.
“Desa sekarang ini adalah basis ketahanan pangan nasional. Desa harus didorong menjadi pusat produksi sekaligus inovasi guna mewujudkan swasembada pangan sehingga bangsa kita terhindar dari krisis pangan global,” ungkap Prof. Zainuddin Maliki, yang juga Penasehat Menteri Desa dan PDT.
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa pembangunan sektor pangan tidak bisa hanya bergantung pada skala industri besar, tetapi harus melibatkan desa sebagai motor produksi dan pusat inovasi. Dengan demikian, desa tidak hanya berfungsi sebagai wilayah produksi, melainkan juga ruang lahirnya solusi lokal untuk tantangan pangan nasional.
Krisis pangan global bisa menjadi momentum bagi Indonesia untuk memperkuat kemandirian desa, sehingga tercipta ketahanan pangan yang kokoh dan berkelanjutan.
REDAKSI01-ALFIAN