Giethoorn, Desa Wisata Ramah Lingkungan dengan Transportasi Perahu

AMSTERDAM DESA NUSANTARA – Di tengah dunia modern yang penuh dengan deru kendaraan bermotor, Desa Giethoorn di Belanda justru tampil unik dengan wajah berbeda. Desa yang berada di provinsi Overijssel ini mempertahankan identitasnya sebagai kawasan bebas mobil dan menggantungkan aktivitas sehari-hari pada kanal air yang menghubungkan rumah-rumah tradisionalnya.

Julukan “Venesia Belanda” melekat kuat pada Giethoorn. Bukan tanpa alasan, sebab desa ini dipenuhi kanal dan memiliki tidak kurang dari 176 jembatan kayu yang menghubungkan pulau-pulau kecil hasil galian gambut berabad-abad lalu. Bedanya dengan Venesia di Italia, Giethoorn tidak menawarkan alun-alun luas atau kanal megah, melainkan suasana pedesaan yang lebih sederhana, tenang, dan harga konsumsi yang jauh lebih terjangkau bagi wisatawan.

Transportasi utama masyarakat setempat adalah perahu tradisional bernama punter. Awalnya, perahu ini digerakkan dengan tenaga dayung, tetapi kini sebagian sudah menggunakan motor listrik yang ramah lingkungan dan senyap. Wisatawan yang datang bisa menyewa perahu dan mencoba mendayung sendiri, pengalaman yang disebut-sebut menjadi daya tarik tersendiri saat berkunjung ke desa ini.

Sejarah Giethoorn dimulai sekitar 800 tahun lalu. Saat itu, penduduk setempat menggali gambut secara manual. Dari situlah terbentuk kanal-kanal yang membelah desa menjadi pulau-pulau kecil. Untuk memudahkan akses, mereka membangun jembatan kayu dan mendirikan rumah-rumah beratap jerami. Hingga kini, pemandangan khas itu masih bertahan dan menjadi ikon keindahan desa.

Meski pusat Giethoorn steril dari kendaraan bermotor, akses jalan raya dan tempat parkir tersedia di luar area utama. Keputusan mempertahankan kawasan inti bebas mobil bukan karena keterbatasan ekonomi warganya, melainkan sebagai bentuk komitmen menjaga keaslian dan keunikan desa. Hal ini menjadikan Giethoorn tetap menonjol sebagai salah satu destinasi wisata unggulan Belanda.

Jumlah penduduk Giethoorn pada 2020 tercatat sekitar 2.795 jiwa. Meski desa ini ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai negara, kehidupan sehari-hari warganya tetap berlangsung sederhana. Masyarakat dikenal ramah, menjunjung kebersamaan, dan masih memelihara tradisi lama.

Keindahan kanal, jembatan kayu, dan rumah-rumah beratap jerami yang berpadu dengan ketenangan desa, membuat Giethoorn menjadi magnet wisata internasional. Bagi banyak orang, kunjungan ke desa ini bukan hanya sekadar liburan, melainkan juga kesempatan menikmati kehidupan yang harmonis dengan alam tanpa kebisingan kendaraan bermotor.[]

Admin

About editor06

Check Also

Menikmati Pesona Wengen, Desa Kecil di Tengah Pegunungan Alpen

PDF 📄BERN DESA NUSANTARA – Di balik megahnya Pegunungan Alpen, terdapat sebuah desa kecil bernama …

Kekhidmatan Warnai Pengajian Desa Cirinten

PDF 📄LEBAK BANTEN DESA NUSANTARA – nuansa religius dan kekhidmatan simpanan Kampung Dungkuk, Kecamatan Cirinten, …

Pengembangan Agrobisnis Ramah Lingkungan Dimulai dari Desa

PDF 📄UPAYA mendorong pertanian ramah lingkungan terus digencarkan. Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *