GUBERNUR Jawa Tengah Ahmad Luthfi mendorong Industri Jasa Keuangan (IJK) untuk berperan aktif dalam menggerakkan perekonomian berbasis desa. Dorongan tersebut disampaikan seusai menghadiri evaluasi kinerja IJK Jawa Tengah Semester I di Hotel Gumaya, Kota Semarang, Selasa (16/09/2025).
Menurutnya, peran IJK penting untuk memperkuat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), kelompok usaha masyarakat, serta koperasi desa yang kini tumbuh pesat di berbagai wilayah. “Jasa keuangan bisa melakukan relaksasi kepada masyarakat desa, termasuk memberikan perbantuan keuangan bagi UMKM yang jumlahnya hampir 4,2 juta di Jawa Tengah,” ujarnya.
Selain mendukung UMKM, penguatan ekonomi desa juga dilakukan melalui keberadaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Saat ini, tercatat 8.520 koperasi di Jawa Tengah telah berbadan hukum, dengan variasi skala usaha mulai dari memiliki beberapa gerai hingga tujuh gerai lengkap.
Untuk memastikan keberlanjutan program tersebut, pemerintah provinsi menggandeng Babinsa dan Bhabinkamtibmas agar turut memantau kondisi ekonomi desa sekaligus menjaga ketertiban.
Luthfi menambahkan, pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah pada triwulan II tahun 2025 mencapai 5,28 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional. Ia menegaskan, capaian itu harus dipertahankan melalui kolaborasi antara pemerintah, sektor jasa keuangan, dan masyarakat desa.
“Kalau desa maju, maka kota juga ikut terdampak. Inilah yang akan memperkuat pondasi ekonomi Jawa Tengah,” katanya.
Redaksi01-Alfian