UPAYA menggali potensi desa kembali mendapat sorotan setelah langkah inovatif dilakukan Pemerintah Desa Cemara Kulon, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu. Melalui gagasan kreatif Kepala Desa Sudarno, lahan tidur di sepanjang tanggul sungai kini disulap menjadi ruang produktif yang diberi nama Taman Cemara Kulon.
Proyek tersebut berangkat dari keprihatinan Sudarno atas banyaknya potensi desa yang belum tergarap maksimal. Ia menyebut kawasan tanggul yang semula dipenuhi semak belukar sebagai “lahan tidur”, dan bertekad mengubahnya menjadi “lahan ibadah” yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
“Taman Cemara Kulon bukan sekadar taman, tapi simbol doa dan awal perubahan besar bagi desa kami,” ungkap Sudarno saat memaparkan programnya di hadapan perangkat desa dan warga.
Ruang publik baru ini diharapkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi lokal. Berbagai rencana usaha mikro, kegiatan sosial, hingga ruang kreatif pemuda disiapkan agar kawasan ini dapat menjadi motor penggerak ekonomi sekaligus memperkuat identitas sosial-budaya masyarakat setempat.
Menurut Sudarno, keberhasilan pengelolaan tanggul menjadi kawasan produktif membutuhkan keterlibatan semua pihak. Ia mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga, mengembangkan, serta memanfaatkan Taman Cemara Kulon agar manfaatnya dirasakan dalam jangka panjang.
Langkah Desa Cemara Kulon ini menunjukkan bahwa inovasi desa tidak harus menunggu program besar dari luar, melainkan bisa dimulai dari memanfaatkan potensi yang ada di sekitar. Jika berhasil, Taman Cemara Kulon berpeluang menjadi contoh transformasi desa berbasis kearifan lokal yang berorientasi pada kesejahteraan warganya.
Redaksi01-Alfian