SUASANA menjelang ujian pengisian perangkat desa (Perades) di Desa Sidomulyo, Kecamatan Modo, Kabupaten Lamongan, semakin dinamis dan memanas. Antusiasme masyarakat serta berbagai dinamika di tingkat lokal menjadikan proses ini tidak sekadar seleksi administrasi, tetapi juga mencerminkan pertarungan kepentingan dalam tata kelola desa.
Ujian Perades yang dijadwalkan berlangsung dalam waktu dekat menjadi momen krusial, mengingat perangkat desa merupakan garda terdepan dalam melayani masyarakat serta mengawal pembangunan desa. Tidak heran, setiap tahapan seleksi dipantau ketat oleh warga.
Ketegangan mulai terlihat dari meningkatnya diskusi publik, baik di ruang formal maupun perbincangan sehari-hari. Sejumlah warga berharap proses seleksi benar-benar transparan dan bebas dari praktik titipan, sementara sebagian lain menyoroti pentingnya profesionalitas penyelenggara agar hasil seleksi tidak menimbulkan konflik berkepanjangan.
Pengisian perangkat desa dipandang strategis karena berhubungan langsung dengan efektivitas tata kelola pemerintahan desa. Dengan semakin kompleksnya kebutuhan masyarakat, Sidomulyo dituntut memiliki perangkat desa yang kompeten, berintegritas, dan mampu bekerja sama dengan kepala desa serta lembaga desa lainnya.
Sejumlah tokoh masyarakat menekankan agar proses seleksi kali ini dijalankan secara terbuka. Mereka berharap semua peserta diberi kesempatan yang sama, tanpa diskriminasi, sehingga legitimasi perangkat desa terpilih nantinya benar-benar mendapat kepercayaan publik.
Meski situasi memanas, harapan masyarakat tetap sama: ujian Perades menjadi titik awal terciptanya tata kelola desa yang lebih baik, transparan, dan berpihak pada kepentingan warga Sidomulyo.
Redaksi01-Alfian