MENJADI hari bersejarah bagi Sulawesi Barat. Sebanyak 648 Koperasi Merah Putih resmi diluncurkan di provinsi ini, membuka lembaran baru bagi pembangunan ekonomi desa yang lebih mandiri dan berkelanjutan.
Peluncuran koperasi tersebut bukan sekadar seremoni, melainkan strategi besar pemerintah pusat bersama daerah dalam memperkuat pondasi ekonomi akar rumput. Melalui koperasi, desa diharapkan mampu melepaskan ketergantungan dari dana transfer semata, dan mulai bertumpu pada kekuatan internal berupa inovasi, solidaritas, serta jejaring pelaku ekonomi lokal.
Langkah ini sejalan dengan visi menjadikan koperasi sebagai pilar utama ekonomi rakyat. Dengan kehadiran Koperasi Merah Putih, desa-desa di Sulawesi Barat memiliki wadah untuk mengembangkan potensi lokal, memperkuat BUMDes, hingga membuka ruang bagi pelaku usaha kecil agar dapat menembus rantai pasok yang lebih luas.
Pakar ekonomi menilai, koperasi bukan hanya instrumen keuangan, tetapi juga alat transformasi sosial. Ketika masyarakat desa bersatu dalam wadah kolektif, peluang menciptakan kemandirian ekonomi dan daya saing akan semakin terbuka.
Sulawesi Barat kini tengah memasuki fase baru: menjadikan koperasi sebagai motor pertumbuhan desa modern yang tak hanya fokus pada produksi, tetapi juga manajemen, distribusi, hingga pemasaran. Jika konsisten dijalankan, 648 koperasi yang baru diluncurkan ini bisa menjadi episentrum perubahan wajah ekonomi desa.
Redaksi01-Alfian