Amartha Resmikan Layanan Keuangan Digital Baru untuk Dorong Inklusi

JAKARTA – Setelah 15 tahun hadir mendukung masyarakat akar rumput di lebih dari 50.000 desa, Amartha resmi meluncurkan Amartha Financial dengan dukungan izin uang elektronik dari Bank Indonesia. Langkah ini menandai transformasi besar Amartha dari sekadar platform pendanaan menjadi penyedia layanan keuangan digital yang menyeluruh.

Sejak berdiri, Amartha telah membantu lebih dari 3,3 juta UMKM di berbagai wilayah, mulai dari Jawa, Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, hingga Bali Nusra. Capaian ini menjadi bukti bahwa teknologi digital tepat guna mampu mendorong pertumbuhan ekonomi perdesaan secara berkelanjutan.

Founder & CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra, menegaskan potensi ekonomi daerah sangat besar namun masih belum tergarap maksimal. “Melalui Amartha Financial, kami kini menghadirkan layanan keuangan digital yang lebih lengkap, khusus dirancang untuk kebutuhan masyarakat perdesaan guna mendorong inklusi keuangan serta memicu pertumbuhan ekonomi daerah,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (27/8/2025).

Melalui aplikasi AmarthaFin, masyarakat dapat mengakses berbagai layanan, mulai dari pembayaran, investasi, hingga akses permodalan. Amartha Financial menghadirkan sejumlah layanan utama, seperti pendanaan produktif untuk UMKM, dompet digital atau uang elektronik, hingga layanan multifinance. Selain itu, terdapat fitur zakat, PPOB, keagenan, serta akses pendanaan bagi investor yang ingin menyalurkan modal ke UMKM dengan imbal hasil menarik.

Komisaris Utama Amartha Financial, Rudiantara, menyebut inovasi ini sebagai kunci percepatan inklusi keuangan. “Amartha membuktikan bahwa pertumbuhan bisnis yang sustainable dapat ditempuh dengan integritas, sekaligus memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” katanya.

Dukungan juga datang dari Bank Indonesia. Kepala Departemen Ekonomi Keuangan Inklusif dan Hijau, Anastuty K, menekankan pentingnya langkah Amartha dalam memperluas akses layanan keuangan. “Bank Indonesia senantiasa mendukung upaya menuju keuangan inklusif secara nasional melalui kebijakan dan program edukasi yang menyasar kelompok strategis, termasuk perempuan,” ujarnya.

Sementara itu, pakar ekonomi digital CELIOS, Nailul Huda, menyoroti rendahnya inklusi keuangan di daerah yang masih membutuhkan peran besar lembaga keuangan. “Sekitar 81 persen masyarakat Indonesia belum memiliki akses penuh ke layanan keuangan formal. Transformasi yang dilakukan Amartha bisa mendorong inklusi keuangan di akar rumput dan menggerakkan ekonomi daerah secara signifikan,” tuturnya.

Taufan optimistis hadirnya Amartha Financial menjadi wujud komitmen memajukan segmen akar rumput secara inklusif dan berkelanjutan. “Ke depan, kami berharap teknologi Amartha Financial semakin membuka peluang bagi jutaan masyarakat desa untuk mengakses ekonomi digital modern dan terhubung dengan investor nasional maupun global,” ucapnya.

Redaksi03

About adminfahmi

Check Also

DPMD Karawang Bekali 297 Desa dengan Bimtek Keuangan

PDF 📄PEMERINTAH Kabupaten Karawang melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) menginisiasi langkah strategis untuk …

PKK Jadi Motor Penggerak Pembangunan Desa di Labusel

PDF 📄SUASANA penuh kehangatan menyelimuti Desa Perlabian, Kecamatan Kampung Rakyat, saat Bupati Labuhanbatu Selatan (Labusel), …

Seminar KKN UPB Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Legalitas dan Digitalisasi

PDF 📄BEKASI – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Namun, …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *