BERAU – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur terus mempercepat realisasi layanan internet gratis yang ditargetkan menjangkau 841 desa dan kampung. Program strategis ini diharapkan mampu memperkuat akses digital masyarakat, termasuk di wilayah pedesaan Kabupaten Berau.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim, Muhammad Faisal, menyampaikan bahwa progres pemasangan jaringan internet gratis terus berjalan dan dilaporkan setiap pekan. Hingga saat ini, sudah 441 desa terhubung jaringan, dengan 58 di antaranya berada di Kabupaten Berau.
“Saya setiap Senin mendapatkan pembaruan informasi. Sudah 441 desa, Berau sudah 58 dari 100,” ujarnya, Senin (25/8/2025).
Faisal menegaskan bahwa tidak ada desa yang diutamakan lebih dulu, karena seluruh desa mendapat perhatian yang sama sesuai instruksi Gubernur Kaltim. Program ini dibagi dalam dua tahap, yakni melalui anggaran murni untuk 716 desa, serta anggaran perubahan untuk 125 desa.
“Sejauh ini kami tidak ada prioritas khusus. Permintaan gubernur jelas, satu desa di 841 titik. Tak hanya pemasangan, tetapi juga perawatan dan biaya operasional bulanannya dijamin hingga lima tahun ke depan,” jelas Faisal.
Bupati Berau, Sri Juniarsih, menyambut positif program tersebut. Menurutnya, fasilitas internet gratis akan semakin memperkuat akses digital masyarakat, sejalan dengan program serupa yang juga digagas Pemerintah Kabupaten Berau.
“Ya, kami berterima kasih atas dukungan dari Pemprov Kaltim untuk pemasangan internet gratis, karena kami juga ada program itu. Harapannya bisa dimanfaatkan sebaik mungkin,” ujarnya.
Sri Juniarsih menekankan agar fasilitas internet dimanfaatkan secara bijak, terutama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di kampung-kampung.
“Internet tidak hanya mendukung proses belajar di sekolah, tetapi juga membuka peluang masyarakat mengakses pengetahuan dari berbagai sumber. Belajar tidak hanya di sekolah, bisa dari mana pun,” tandasnya.
Program internet gratis ini diharapkan tidak hanya menghubungkan masyarakat dengan jaringan digital, tetapi juga membuka peluang pengembangan ekonomi, pendidikan, serta memperkuat desa-desa di Kalimantan Timur agar semakin berdaya saing.
Redaksi03