PARA petani di Desa Manisharjo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, mendapatkan wawasan baru dalam teknik budidaya padi berkelanjutan melalui sosialisasi System of Rice Intensification (SRI) yang digelar mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Pertanian Bogor (IPB).
Kegiatan yang berlangsung di Balai Desa Manisharjo ini tidak hanya memberikan edukasi, tetapi juga disertai pembagian benih padi unggul IPB 9G secara gratis kepada petani setempat. Inisiatif ini diharapkan mampu menjawab tantangan utama desa yang selama ini bergantung pada sistem tadah hujan akibat keterbatasan jaringan irigasi.
Metode SRI yang diperkenalkan mahasiswa KKN IPB mengedepankan prinsip efisiensi penggunaan air tanpa mengurangi hasil panen. Beberapa teknik yang diterapkan antara lain penggunaan bibit muda, penanaman satu bibit per lubang, pengaturan jarak tanam yang lebih lebar, pengairan secara berselang (intermittent), pengendalian gulma secara mekanis, serta pemanfaatan pupuk organik.
“Metode SRI terbukti dapat meningkatkan produktivitas padi sekaligus mengurangi ketergantungan pada air irigasi. Ini menjadi solusi yang relevan untuk kondisi Manisharjo,” ujar salah satu mahasiswa KKN, sambil menunjukkan praktik tanam bibit di lahan percontohan.
Kepala Desa Manisharjo menyambut positif kegiatan ini. Menurutnya, kolaborasi antara mahasiswa KKN dan petani menjadi langkah strategis untuk mendorong pertanian desa lebih adaptif terhadap perubahan iklim.
“Kami berharap metode ini bisa diadopsi lebih luas. Dengan dukungan benih unggul IPB 9G, petani punya modal awal yang kuat untuk mencoba teknik baru ini,” tuturnya.Kegiatan ini merupakan bagian dari program KKN yang berfokus pada peningkatan produktivitas pertanian desa. Selain sosialisasi SRI, mahasiswa IPB juga berencana melakukan pendampingan langsung kepada kelompok tani selama masa tanam berlangsung, agar petani benar-benar memahami teknis pelaksanaannya di lapangan.
Dengan metode yang hemat air dan ramah lingkungan, diharapkan hasil panen padi di Desa Manisharjo dapat meningkat secara signifikan, sekaligus menjadi percontohan bagi desa lain di wilayah Kabupaten Sukoharjo.
Redaksi01-alfian