PADANG PANJANG – Desa Wisata Kubu Gadang menjadi salah satu contoh sukses pariwisata budaya yang mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif masyarakat. Inisiatif pengembangan desa wisata ini digagas oleh Yuliza Zen sejak 2014 sebagai wujud tekad membangun kampung halaman sekaligus memberdayakan warga lokal.
“Keputusan ini lahir dari keinginan saya membangun kampung sekaligus mengembangkan bakat dan minat masyarakat lokal,” ujar Yuliza dalam program siaran radio Apresiasi Budaya Minangkabau, Minang Bakaba Lamak Didanga di Pro4 RRI Jakarta, Rabu (6/8/2025).
Berbagai kesenian tradisional seperti silek lanyah, randai, tari, dan musik tradisional menjadi daya tarik utama yang ditawarkan di Desa Wisata Kubu Gadang. Selain sebagai atraksi budaya, kegiatan ini juga menjadi sarana edukasi bagi generasi muda agar tidak melupakan warisan leluhur.
Menurut Yuliza, pelestarian seni tradisi memiliki nilai ganda. Selain menjaga identitas budaya, kegiatan ini mampu menciptakan peluang usaha dan meningkatkan pendapatan warga sekitar.
“Dengan melestarikan seni, kita menjaga identitas sekaligus membuka jalan bagi pertumbuhan ekonomi kreatif,” ucapnya.
Sejak berdiri, Desa Wisata Kubu Gadang telah meraih berbagai prestasi di tingkat daerah, nasional, hingga Asia. Capaian tersebut memperkuat tekad Yuliza untuk terus mengembangkan potensi desa, meskipun tantangan yang dihadapi tidaklah ringan. Ia mengibaratkan harapannya seperti aliran air yang tak pernah berhenti, selalu memberi manfaat bagi banyak orang.
“Tentu ini tidak mudah, tetapi dengan bersama, InsyaAllah mimpi besar ini akan terwujud,” kata Yuliza.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antar pihak, mulai dari masyarakat, pelaku seni, pemerintah daerah, hingga dunia usaha. Menurutnya, keberlanjutan pariwisata budaya tidak bisa dicapai tanpa sinergi yang erat.
Dengan konsep berbasis masyarakat dan kekuatan budaya lokal, Desa Wisata Kubu Gadang kini menjadi destinasi yang tak hanya memikat wisatawan, tetapi juga memperkuat perekonomian warga. Harapannya, model ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengembangkan pariwisata berkelanjutan yang berpijak pada potensi budaya masing-masing.
Redaksi03