DESA Ngadireso, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, mendapat suntikan inovasi baru dalam sektor agrowisata. Lewat program bertajuk Pengenalan Agrowisata Bunga Marigold dan Vertical Garden dari Galon Bekas, mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (UB) bersama kelompok 32 Mahasiswa Membangun Desa (MMD) menggandeng warga untuk mengubah limbah galon menjadi media tanam estetik sekaligus ramah lingkungan.
Program ini digagas oleh Fauzan Raihan Tsani dan didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapang (DPL) Yuniar Ponco Prananto, S.Si., M.Sc., Ph.D., dengan lokasi pelaksanaan di kawasan wisata Tirta Sumber Umbulan. Tujuannya jelas: mengoptimalkan limbah plastik sekaligus memperkuat daya tarik agrowisata desa.
“Selama ini, galon bekas sering terbuang tanpa pemanfaatan maksimal. Padahal, jika diolah, bisa menjadi vertical garden yang menarik secara visual dan memiliki nilai ekonomi,” ujar Fauzan.
Kegiatan yang selaras dengan target Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-11 tentang Kota dan Komunitas Berkelanjutan ini tidak hanya mengurangi sampah plastik, tetapi juga menghadirkan peluang baru di sektor pariwisata dan pertanian Ngadireso.
Pelatihan dimulai pada 20 Juli 2025, melibatkan warga desa, khususnya anggota PKK dan pemuda. Mereka belajar teknik budidaya bunga marigold, pembuatan vertical garden, serta cara pemupukan dan perawatan tanaman. Sebanyak enam unit vertical garden hasil pelatihan diserahkan pada 31 Juli 2025 di Balai Desa Ngadireso, lengkap dengan modul panduan yang dibagikan ke setiap RT.
Modul tersebut memuat langkah-langkah pembuatan vertical garden dari galon bekas, mulai dari pemilihan bibit, penyemaian, perawatan, hingga teknik pemupukan yang tepat untuk bunga marigold.
Pemerintah Desa Ngadireso menyambut baik inisiatif ini. Selain menambah estetika ruang publik, inovasi ini diharapkan menjadi daya tarik tambahan bagi wisatawan dan mendongkrak pendapatan desa.
Redaksi01-Alfian