Mahasiswa UB Ubah Sampah Jadi Solusi di Desa Argoyuwono

PERAYAAN hari ulang tahun Desa Argoyuwono, Kabupaten Lumajang, berlangsung meriah. Ribuan warga tumpah ruah mengikuti rangkaian kegiatan yang diselenggarakan di sekitar Balai Desa. Namun, di balik kemeriahan tersebut, terselip persoalan klasik yang kerap muncul dalam kegiatan publik: persoalan sampah.

Tumpukan sampah mulai tampak seusai puncak acara perayaan. Berbagai jenis kemasan makanan, botol plastik, hingga sisa dekorasi terlihat tercecer. Situasi ini memantik perhatian mahasiswa dari Fakultas Budaya dan Desain Universitas Brawijaya (FBD UB) angkatan 29 yang tengah menjalani program pengabdian masyarakat di desa tersebut.

Alih-alih hanya mengeluhkan kondisi, para mahasiswa tersebut langsung mengambil tindakan. Mereka berinisiatif memperbanyak tempat sampah dengan memanfaatkan bahan-bahan daur ulang yang tersedia di lingkungan sekitar. Kreativitas tersebut menjadi bentuk respons nyata terhadap minimnya fasilitas pengelolaan sampah di ruang-ruang publik desa.

“Kami melihat antusiasme warga sangat tinggi, dan itu bagus. Tapi kami juga menyadari bahwa kesadaran terhadap kebersihan lingkungan masih perlu ditingkatkan. Maka kami coba memberi solusi yang sederhana namun aplikatif,” ujar Rani Apriani, koordinator lapangan mahasiswa FBD UB 29.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Lumajang yang sedang menginisiasi kunjungan pembelajaran berbasis pengembangan desa. DPMD menyebut bahwa praktik langsung seperti ini adalah contoh kecil dari inovasi sosial yang dibutuhkan dalam pembangunan desa berkelanjutan.

“Kami tidak ingin perayaan hanya meninggalkan kenangan, tetapi juga dampak. Apa yang dilakukan adik-adik mahasiswa ini bisa menjadi pemicu tumbuhnya kesadaran ekologis masyarakat desa,” ujar Sugeng Raharjo, perwakilan DPMD Kabupaten Lumajang.

Inisiatif ini juga sejalan dengan semangat pemberdayaan masyarakat yang ingin didorong oleh pemerintah daerah. Ke depan, DPMD berencana menjadikan Desa Argoyuwono sebagai salah satu percontohan desa sadar lingkungan di Kabupaten Lumajang.

Langkah mahasiswa FBD UB 29 ini mendapat apresiasi dari warga. Selain memudahkan dalam membuang sampah, bentuk tempat sampah daur ulang tersebut juga menarik secara visual. Banyak warga yang mengaku terinspirasi dan berharap kegiatan semacam ini bisa berlanjut.

Dengan perpaduan semangat partisipatif masyarakat, dukungan pemerintah, serta inovasi dari kalangan muda, Desa Argoyuwono menunjukkan bahwa perayaan desa bisa menjadi momentum edukatif, bukan hanya euforia sesaat.

Redaksi01-Alfian

About redaksi01

Check Also

UPPO dan Jalan Usaha Tani Giritirta Jadi Contoh Modernisasi Pertanian Banjarnegara

BANJARNEGARA – Pemerintah Kabupaten Banjarnegara terus menunjukkan komitmennya dalam memajukan sektor pertanian di wilayah dataran …

Desa Tanjung Sirih, Lubuk Sepang, dan Jati Dapat Prioritas Mitigasi Banjir

LAHAT – Menjelang musim penghujan tahun 2025, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lahat melakukan …

Mahasiswa KKN Unhas Olah Pisang Jadi Smoothie di Desa Sukamaju Kabupaten Sinjai

SINJAI – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Hasanuddin (Unhas), Fitriah Sabrina Kasim, mendorong …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *