ADVERTORIAL – Di sudut wilayah perbatasan Kutai Kartanegara (Kukar) dengan Kutai Timur (Kutim), berdiri sebuah sekolah yang mematahkan anggapan bahwa keterbatasan lokasi dan fasilitas menjadi penghalang untuk berprestasi. SMP Negeri 7 Muara Kaman, yang berlokasi di Desa Menamang Kanan, kini menyandang predikat sebagai satu-satunya sekolah referensi Google di Kabupaten Kukar. Predikat ini bukan sekadar gelar, melainkan hasil kerja keras dan kreativitas seluruh unsur sekolah yang terlibat.
Pengakuan tersebut semakin kuat ketika Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kukar, Emy Rosana Saleh, bersama Tim Google Indonesia datang langsung ke sekolah pada Selasa (29/7/2025). Kunjungan ini menjadi bukti bahwa inovasi dari pelosok pun bisa diakui hingga ke tingkat nasional. “Kami bangga melihat kreativitas sekolah ini. Mereka mampu mengoptimalkan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, sekaligus tetap menjaga kearifan lokal,” ujar Emy Rosana.
Keberhasilan SMPN 7 Muara Kaman tidak berhenti pada penggunaan perangkat dan aplikasi Google untuk pembelajaran. Sekolah ini merancang model pembelajaran yang memadukan teknologi digital dengan potensi lokal yang dimiliki masyarakat setempat. Salah satu contohnya adalah pemanfaatan buah sawit menjadi minyak goreng sebagai bahan praktik dalam mata pelajaran IPA dan Bahasa Indonesia.
Program ini tidak hanya mengajarkan teori di kelas, tetapi juga memberikan pengalaman langsung kepada siswa tentang proses produksi, nilai ekonomi, dan kebermanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan seperti ini membuat pelajaran lebih hidup, relevan, dan mudah dipahami oleh peserta didik.
SMPN 7 Muara Kaman juga membuktikan bahwa pendidikan tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan lingkungan. Orang tua siswa, komite sekolah, tokoh adat, dan tokoh masyarakat saling bergandengan tangan mendukung kemajuan sekolah. Bentuk dukungan yang diberikan tidak hanya berupa fasilitas fisik, tetapi juga pendampingan belajar di rumah serta masukan terhadap kurikulum yang berbasis budaya lokal.
Kolaborasi ini menjadi kekuatan utama sekolah untuk terus berinovasi meskipun berada jauh dari pusat kota. Dalam suasana kebersamaan, keterbatasan yang ada justru menjadi pendorong munculnya ide-ide kreatif.
Perjalanan SMPN 7 Muara Kaman menjadi sekolah referensi Google membuktikan bahwa kemajuan pendidikan dapat dicapai di mana saja, asalkan ada tekad, kreativitas, dan kerja sama seluruh pihak. Keberhasilan ini diharapkan menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di Kukar, khususnya yang berada di wilayah terpencil.
Dengan memadukan teknologi Google dan pelestarian kearifan lokal, SMPN 7 Muara Kaman menunjukkan bahwa inovasi pendidikan tidak hanya milik sekolah di kota besar. Inisiatif semacam ini juga membuka peluang untuk mencetak generasi muda yang tidak hanya melek teknologi, tetapi juga bangga akan budayanya. []
Penulis: Hariyadi | Penyunting: Agus Riyanto