UMKM di Pulokalapa Didampingi Mahasiswa Unsika untuk Go Digital dan Legalitas Usaha

BANDUNG – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) yang menjalankan program di Desa Pulokalapa, Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Karawang, menggelar program bertajuk “UMKM Go Digital: Memperluas Pasar, Menguatkan Identitas Lokal”. Program ini bertujuan mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar mampu memanfaatkan teknologi digital untuk pengelolaan serta pemasaran produk.

Kegiatan tersebut berlangsung dalam dua sesi, yakni pada 9 dan 12 Juli 2025. Sesi pertama dilaksanakan di Balai Desa Pulokalapa dengan agenda pelatihan pemasaran digital melalui media sosial dan e-commerce, serta pendampingan pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB). Materi disampaikan oleh pemateri berpengalaman yang memberikan wawasan praktis tentang pentingnya digitalisasi dan legalitas usaha sebagai bentuk peningkatan kredibilitas bisnis.

Najmah Nur ‘Aini selaku penanggung jawab kegiatan menyampaikan bahwa program ini dirancang tidak hanya untuk mengenalkan teknologi digital, tetapi juga mendorong para pelaku UMKM agar mampu mengimplementasikannya secara nyata.

“Kami ingin UMKM di Pulokalapa nggak cuma tahu soal teknologi, tapi juga benar-benar bisa pakai dan ngerasain manfaatnya. Digitalisasi itu bukan berarti ninggalin kearifan lokal, justru bisa jadi cara untuk nunjukkin identitas produk desa ke pasar yang lebih luas. Semoga ini bisa jadi titik awal buat ibu-ibu UMKM terus semangat, dan ke depannya makin banyak yang go digital,” ujar Najmah, Rabu (9/7/2025).

Sesi kedua dilakukan secara door to door ke rumah-rumah pelaku UMKM. Mahasiswa KKN memberikan pendampingan intensif seperti membantu pembuatan toko online di Shopee, pengelolaan akun Instagram bisnis, pembuatan logo melalui Canva, hingga mendaftarkan usaha ke Google Maps. Pendekatan personal ini disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing pelaku usaha.

Program ini disambut hangat oleh masyarakat Desa Pulokalapa, termasuk Ati, penjual kue teng-teng, dan Siska, pelaku usaha pakaian. Keduanya mengaku sangat terbantu dalam mengenal dunia digital dan kini telah memiliki toko online.

“Alhamdulillah sekarang saya udah punya NIB, bisa jualan juga lewat Shopee. Jadi nggak cuma nunggu pembeli datang ke rumah. Toko saya juga udah masuk Google Maps,” ujar Ati, Sabtu (12/7/2025).

“Dulu mah saya jualan cuma ke tetangga sama saudara. Nggak kepikiran buat online. Sekarang udah punya Instagram sama toko Shopee berkat diajarin sama anak-anak KKN,” ungkap Siska.

Melalui program ini, mahasiswa KKN Unsika berharap semangat inovasi dan pemberdayaan ekonomi desa dapat terus tumbuh serta menjadi inspirasi bagi UMKM lain di wilayah tersebut.

Redaksi03

About adminfahmi

Check Also

Bobby Nasution Janjikan Puskesmas dan Dermaga untuk Warga Pulau Kampai

LANGKAT – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) berkomitmen meningkatkan pelayanan dasar bagi masyarakat terpencil, …

Rembug Stunting Jadi Langkah Strategis Tangani Gizi Buruk

MALANG – Pemerintah Desa Sukowilangun, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, terus menggalakkan upaya percepatan penanganan stunting …

Inovasi Hilirisasi Dongkrak Nilai Produk Unggulan Desa

KARAWANG – Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (Inotek) bekerja sama dengan Yayasan Indonesia Setara, serta didukung …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *