MALANG – Warga Desa Kaliasri, Kecamatan Kalipare, menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti Karnaval Budaya dan Bersih Desa yang digelar di depan Balai Desa Kaliasri. Acara ini menjadi bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun ke-25 Desa Kaliasri dan menghadirkan beragam ekspresi budaya dari seluruh Nusantara.
Kepala Desa Kaliasri, Gaguk, menjelaskan bahwa karnaval kali ini mengangkat tema “Budaya Indonesia” yang diwujudkan melalui kostum budaya dari berbagai daerah seperti Bali, Dayak, dan lainnya. Seluruh peserta diwajibkan mengenakan pakaian adat sesuai tema.
“Tujuannya agar masyarakat yang belum tahu bentuk budaya Bali, Dayak, dan lainnya bisa mengenalnya secara langsung. Karnaval ini menjadi media pembelajaran,” ujar Gaguk pada Minggu malam (20/7/2025).
Gaguk juga menanggapi ramainya komentar di media sosial terkait penggunaan sound system dalam acara tersebut. Ia menyampaikan bahwa penggunaan pengeras suara yang terdengar dengan jelas merupakan bagian dari kebutuhan acara, namun harus tetap dalam batas wajar.
“Karnaval kalau pakai sound lirih, yang di belakang tidak mendengar. Tapi memang tidak boleh berlebihan juga. Harapannya ke depan ada regulasi atau standar yang bisa mengatur secara terukur dalam pelaksanaannya,” jelasnya.
Selain sebagai hiburan dan sarana edukasi, Gaguk menekankan pentingnya aspek ekonomi dalam pelaksanaan kegiatan budaya ini. Ia berharap masyarakat dan media turut menyebarkan sisi positif dari acara yang melibatkan pelaku UMKM lokal.
“Kegiatan seperti ini tidak hanya meriah, tapi juga berdampak secara ekonomi bagi masyarakat. Ada perputaran ekonomi dari pelaku usaha kecil yang ikut serta,” tambahnya.
Karnaval Budaya dan Bersih Desa di Kaliasri menjadi momentum berharga dalam menjaga semangat kebersamaan, memperkenalkan warisan budaya, sekaligus menggerakkan potensi ekonomi desa. Partisipasi aktif masyarakat menunjukkan bahwa kegiatan semacam ini layak dipertahankan dan dikembangkan di masa mendatang.
Redaksi03