TRANSFORMASI ekonomi berbasis desa akan mencapai tonggak bersejarah pada Senin (21/07/2025) saat Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi meluncurkan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih secara serentak dari Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Peluncuran ini menjadi simbol kebangkitan ekonomi lokal melalui kemandirian desa dan sinergi nasional.
Agenda nasional ini digelar dalam format hybrid, menghubungkan secara daring ribuan titik pelaksanaan di seluruh Indonesia, dengan pusat acara di salah satu lokasi Kopdeskel Kabupaten Klaten. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menegaskan bahwa seluruh infrastruktur pendukung, terutama rekayasa lalu lintas, telah disiapkan dengan matang untuk memastikan kelancaran jalannya kegiatan.
“Saya paham bahwa teman-teman di Jawa Tengah sudah banyak pengalaman dalam menangani acara-acara besar,” kata Tito dalam rapat koordinasi persiapan peluncuran pada Kamis malam (17/07/2025). Ia menekankan pentingnya sinergi semua level pemerintahan, dari pusat hingga desa, demi menyukseskan peristiwa strategis ini.
Lebih dari sekadar seremoni, peluncuran Kopdeskel Merah Putih merupakan bagian dari visi besar pemerintah untuk memperkuat ketahanan ekonomi desa melalui kelembagaan koperasi. Kementerian Dalam Negeri bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) juga ikut menginisiasi berbagai kunjungan pembelajaran antardesa guna memperluas wawasan dan meningkatkan kapasitas manajerial koperasi desa.
Kopdeskel Merah Putih diharapkan menjadi wahana inklusif pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal. Program ini tidak hanya menstimulasi produktivitas warga desa tetapi juga menjadi lokomotif penciptaan lapangan kerja baru, penguatan pasar UMKM, dan distribusi ekonomi yang lebih merata di seluruh Nusantara.
Momentum ini mencerminkan paradigma pembangunan nasional yang kini berakar dari desa. Klaten, sebagai tuan rumah, tidak hanya menjadi simbol peluncuran, tetapi juga etalase keseriusan pemerintah dalam membangun ekonomi kerakyatan yang berkelanjutan dan terstruktur.
Redaksi01-Alfian