PEMERINTAH Kabupaten Sumbawa melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) kembali menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan potensi desa melalui kegiatan kunjungan pembelajaran ke Desa Banyukembar, Kecamatan Watumalang, Kabupaten Wonosobo. Kunjungan ini bukan hanya sebagai studi lapangan, melainkan bentuk konkret dalam memetik praktik baik dari desa yang berhasil menembus 10 besar ajang Desa Digital 2025 tingkat nasional.
Desa Banyukembar kini mencatatkan diri sebagai pionir dalam transformasi digital pedesaan, sebuah capaian membanggakan di tengah keterbatasan infrastruktur dan kondisi geografis yang menantang. Capaian ini menjadi motivasi bagi desa-desa lain, terutama dari wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar), untuk tidak berhenti berinovasi.
Kepala Desa Banyukembar, Muslihatun, saat menerima rombongan DPMD Sumbawa, menjelaskan bahwa proses digitalisasi di desanya telah dimulai sejak tahun 2023. “Kami memulai dengan OpenSID sebagai fondasi pelayanan berbasis daring. Melalui sistem ini, warga bisa mengakses layanan administrasi tanpa perlu datang ke balai desa,” tuturnya.
Lebih lanjut, Muslihatun mengungkapkan bahwa digitalisasi di Banyukembar tak hanya berhenti pada sistem administrasi. Desa ini juga aktif mengembangkan platform ekonomi digital, edukasi daring bagi warga, hingga sistem informasi geospasial desa untuk tata kelola pembangunan.
Kepala DPMD Sumbawa, yang memimpin langsung kunjungan tersebut, menyatakan kekaguman atas progres yang dicapai Banyukembar. Ia menegaskan pentingnya replikasi model inovasi desa digital ini sebagai strategi mempercepat pembangunan inklusif di desa-desa Sumbawa. “Kami ingin membawa semangat dan praktik baik dari Banyukembar ke desa-desa di Sumbawa. Digitalisasi bukan sekadar teknologi, tapi tentang meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa,” ujarnya.
Kunjungan ini menjadi ruang dialog antarwilayah dan sekaligus momentum refleksi bahwa transformasi digital tidak hanya milik kota. Dengan kemauan, kolaborasi, dan keberanian mencoba hal baru, desa pun bisa menjadi pusat inovasi.
Redaksi01-Alfian