TANGGAMUS, DESA – NUSANTARA: Senyum sumringah terpancar dari wajah para petani di Kabupaten Tanggamus saat menyambut kedatangan Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal. Kehadiran orang nomor satu di Provinsi Lampung itu menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam mendorong kemajuan pertanian desa melalui program inovatif “Desaku Maju”.
Program yang berfokus pada penguatan sistem ekonomi desa yang inklusif tersebut mulai menunjukkan hasil signifikan. Modernisasi pertanian, peningkatan nilai tambah hasil panen, hingga kesejahteraan petani menjadi capaian utama yang kini dirasakan langsung oleh masyarakat desa.
Keberhasilan “Desaku Maju” juga tercermin dari prestasi Provinsi Lampung yang berhasil meraih peringkat tiga terbaik nasional dalam Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Tahun 2025 yang diselenggarakan Kementerian PPN/Bappenas pada Minggu (15/12/2025) lalu.
Salah satu contoh keberhasilan program ini terlihat di Pekon Wonosobo, Kabupaten Tanggamus. Melalui pengelolaan BUMDes Gemilang, petani kini merasakan manfaat nyata berupa peningkatan harga jual gabah. Bantuan fasilitas bed dryer dari Pemerintah Provinsi Lampung mampu meningkatkan harga gabah hingga mencapai Rp7.000 per kilogram.
Ketua BUMDes Gemilang, Tito Sudiro, menyampaikan bahwa sebelumnya petani hanya mengandalkan pengeringan tradisional menggunakan sinar matahari yang memakan waktu lama dan berisiko terhadap kualitas gabah. Dengan adanya bed dryer, proses pengeringan menjadi lebih cepat dan efisien sehingga pendapatan petani meningkat secara signifikan.
“Sekarang jauh lebih cepat dan hasilnya lebih baik. Pak Gubernur juga berjanji akan membantu permodalan melalui Bank Lampung untuk pengadaan mesin giling padi (RMU), serta pelatihan kelistrikan agar pengelolaan alat bisa mandiri,” ujar Tito.
Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menegaskan bahwa inti dari program “Desaku Maju” adalah menjadikan petani sebagai pelaku utama pembangunan melalui penguatan hilirisasi di desa.
“Kita ingin petani menjadi tuan rumah di negerinya sendiri. Dengan pupuk organik cair (POC), petani tidak lagi bergantung pada pupuk kimia. Dengan hilirisasi, nilai tambah hasil pertanian meningkat. Inilah bentuk ekonomi inklusif yang sedang kita bangun dari desa,” tegas Gubernur Mirza di hadapan masyarakat.
Selain penguatan ekonomi desa, Gubernur juga mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, khususnya di wilayah pesisir. Pemerintah Provinsi Lampung pun berkomitmen untuk melakukan perbaikan infrastruktur jalan di Kabupaten Tanggamus pada tahun 2026, guna memperlancar distribusi hasil pertanian menuju pasar yang lebih luas.
Redaksi01-Alfian
Desa Nusantara Jaringan Media Desa Nusantara