JAKARTA, DESA – NUSANTARA:Â Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) menekankan bahwa peningkatan kepemimpinan perempuan di tingkat desa merupakan kunci penting dalam mewujudkan pembangunan desa yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Desa dan Daerah Tertinggal Kemendes PDT, Dicky Yosepial, saat menjadi narasumber dalam Webinar Lentera bertajuk “Pemberdayaan Perempuan dalam Upaya Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Desa” yang diikuti secara virtual dari Jakarta pada Selasa.
Dicky menegaskan bahwa keberadaan perempuan dalam proses kepemimpinan desa bukan hanya representasi, tetapi menjadi elemen fundamental bagi pembangunan yang peka terhadap kebutuhan perempuan dan anak.
“Keterlibatan perempuan dalam kepemimpinan di tingkat desa menjadi inti dari pembangunan desa yang inklusif dan peduli perempuan dan anak,” ujarnya.
Namun, di balik potensi besar tersebut, partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan desa dinilai masih rendah. Padahal, perempuan secara demografis mengisi hampir setengah dari populasi di berbagai desa.
“Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2025 menunjukkan partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan desa masih di bawah 30 persen. Ini menjadi pekerjaan rumah bersama,” tegas Dicky.
Ia mendorong adanya penguatan kapasitas, peningkatan akses perempuan pada ruang kepemimpinan, serta komitmen pemerintah desa untuk membuka peluang yang lebih luas bagi perempuan dalam proses perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi pembangunan desa.
REDAKSI01-ALFIAN
Desa Nusantara Jaringan Media Desa Nusantara