ADVERTORIAL – Destinasi wisata Labuan Cermin di Kabupaten Berau kembali dihadapkan pada persoalan serius yang berulang, yakni kemunculan buaya di area perairan wisata. Fenomena ini tidak hanya memicu kekhawatiran pengunjung, tetapi juga berdampak langsung terhadap keberlangsungan aktivitas wisata dan perekonomian masyarakat sekitar.
Labuan Cermin dikenal luas sebagai salah satu ikon pariwisata Kalimantan Timur berkat kejernihan airnya dan keunikan ekosistemnya. Namun di balik daya tarik tersebut, keberadaan buaya menjadi ancaman yang tak bisa diabaikan. Setiap kali buaya terlihat di sekitar lokasi wisata, jumlah kunjungan wisatawan dilaporkan mengalami penurunan signifikan.
Pelaku usaha wisata mengaku harus membatasi aktivitas air seperti berenang dan penyelaman demi menjaga keselamatan pengunjung. Pembatasan tersebut secara otomatis memengaruhi pendapatan operator wisata, pemandu lokal, hingga pelaku UMKM yang menggantungkan hidup dari arus wisatawan.
Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Syarifatul Sya’diah, menilai persoalan ini mencerminkan lemahnya pengelolaan satwa liar di kawasan wisata. Ia menegaskan bahwa permasalahan tersebut tidak bisa dibiarkan berlarut-larut tanpa solusi konkret.
“Keberadaan buaya dapat mengurangi peluang berkembangnya UMKM dan sektor pariwisata,” ujarnya, Minggu (07/12/2025).
Menurut Syarifatul, salah satu opsi yang patut dipertimbangkan adalah pembangunan penangkaran buaya. Langkah ini dinilai mampu menciptakan jarak aman antara wisatawan dan habitat buaya, tanpa harus melanggar prinsip konservasi satwa liar.
“Selama ini aktivitas penyelaman cukup terdampak karena adanya kekhawatiran terkait kemunculan buaya,” katanya.
Ia menambahkan, penangkaran buaya tidak hanya berfungsi sebagai solusi keamanan, tetapi juga berpotensi dikembangkan menjadi sarana edukasi konservasi. Model semacam ini telah diterapkan di sejumlah kawasan ekowisata dan terbukti memberi nilai tambah bagi destinasi.
Meski demikian, Syarifatul menekankan bahwa rencana tersebut memerlukan kajian mendalam. Penentuan lokasi, standar keselamatan, hingga kesiapan anggaran harus diperhitungkan secara matang.
“Mengingat buaya tidak dapat dimusnahkan, penangkaran menjadi pilihan yang paling memungkinkan sebagai solusi jangka panjang,” tambahnya.
Ia berharap pemerintah daerah dapat segera merumuskan kebijakan terpadu agar Labuan Cermin tetap aman, lestari, dan mampu menopang ekonomi masyarakat setempat. []
Penulis: Hariyadi | Penyunting: Agus Riyanto
Desa Nusantara Jaringan Media Desa Nusantara