KUTAI KARTANEGARA – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kutai Kartanegara terus mempertegas komitmennya dalam menjaga dan mengembangkan warisan budaya daerah melalui penguatan pembudayaan olahraga tradisional. Salah satu wujud nyata upaya ini adalah dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Lomba Gasing Pelajar yang digelar di Lapangan Parkir Museum Kayu Tuah Himba, Tenggarong, Sabtu (29/11/2025).
Kegiatan yang menjadi bagian dari rangkaian Festival Museum Kayu Tuah Himba ini diikuti pelajar dari berbagai sekolah di Kabupaten Kutai Kartanegara. Lomba gasing kembali menjadi magnet perhatian publik, terutama karena olahraga tradisional ini tengah mengalami kebangkitan di berbagai daerah.
Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kukar, Aji Muhammad Ari Junaidi, menegaskan pentingnya olahraga tradisional bagi pembentukan karakter generasi muda.
“Dispora Kukar konsisten mendorong olahraga tradisional agar tetap hidup dan berkembang. Gasing, menyumpit, hingga engrang kini bukan hanya sekadar permainan, tetapi bagian dari identitas kultural yang perlu diwariskan,” ujarnya.
Ari Junaidi menambahkan bahwa sejumlah cabang olahraga tradisional bahkan telah masuk ke ajang resmi tingkat nasional. Hal ini menunjukkan bahwa warisan budaya lokal telah mendapatkan tempat dalam arena kompetisi modern.
“Ketika pelajar ikut serta, kita bukan hanya bicara soal lomba, tetapi juga tentang edukasi, sejarah, dan kebanggaan terhadap budaya sendiri,” jelasnya.
Dalam lomba gasing kali ini, para peserta dinilai berdasarkan ketahanan putaran gasing, teknik meluncurkan, serta stabilitas gerakan. Suasana kompetisi tampak meriah, diiringi sorak dukungan dari guru, orang tua, dan pengunjung museum.
Pihak penyelenggara berharap kegiatan ini menjadi wadah pembinaan atlet gasing muda yang kelak dapat mewakili Kukar di tingkat yang lebih tinggi. Selain itu, keberadaan event seperti ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem pelestarian olahraga tradisional di masyarakat.
Dispora Kukar menegaskan agenda pembudayaan olahraga tradisional akan terus diperluas melalui kolaborasi dengan sekolah, komunitas budaya, hingga lembaga pendidikan informal.
“Kita ingin generasi sekarang mengenal dan mencintai budaya lokal. Lomba gasing hanyalah satu dari banyak langkah yang akan terus kita dorong,” tutup Ari. [] ADVERTORIAL
Penulis: Anggi Triomi | Penyunting: Nuralim
Desa Nusantara Jaringan Media Desa Nusantara