ADVERTORIAL — Upaya memperkuat ekosistem olahraga masyarakat di Kutai Kartanegara (Kukar) semakin nyata dengan langkah Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Kormi) Kukar yang terus menambah cakupan pembinaan. Tahun ini, organisasi tersebut telah menaungi 32 Induk Organisasi (Inorga) dari berbagai jenis olahraga rekreatif, tradisional, hingga kegiatan yang menekankan unsur kebugaran.
Ketua Kormi Kukar, Lukman, menjelaskan bahwa Kormi tidak berfokus pada olahraga prestasi seperti yang dikelola KONI, melainkan pada olahraga berbasis komunitas. Karena itu, seluruh aktivitas olahraga yang terhimpun tidak disebut cabang olahraga, tetapi Inorga yang dikelompokkan dalam beberapa Jenis Olahraga (Jenor). “Pembagian Jenor dilakukan untuk mempermudah pembinaan dan pengembangan olahraga berbasis komunitas,” ujarnya Jumat (21/11/2025).
Salah satu Jenor yang berkembang pesat adalah aktivitas berketerampilan teknis tinggi seperti BMX, skateboard, panjat tebing, pukasta, hingga menembak. Lukman menilai tingginya minat peserta di Jenor ini menjadi peluang positif untuk menyalurkan energi generasi muda melalui ruang olahraga yang terarah.
Sementara itu, sektor olahraga tradisional juga mendapat perhatian serius. Kormi Kukar menjadikan permainan lokal sebagai bagian penting dari upaya pelestarian budaya. “Berbagai permainan seperti begasing, sumpit, dayung, belogo, engrang, lari balok, hingga ketapel dibina melalui sejumlah Inorga,” sebutnya.
Ia menambahkan bahwa beberapa aktivitas tradisional bahkan telah menorehkan prestasi, salah satunya keberhasilan kontingen Kukar meraih peringkat ketiga lomba engrang nasional di Lombok. Keberhasilan tersebut sekaligus menunjukkan bahwa olahraga rekreasi tetap memiliki daya saing di tingkat nasional.
Tak hanya olahraga ekstrem dan tradisional, kegiatan kebugaran juga menjadi Jenor dengan partisipasi paling merata. “Kategori ini paling merata diikuti masyarakat, terutama kegiatan senam mingguan yang digelar di ruang publik. Beberapa organisasi yang bergerak di dalamnya antara lain ASKI, ASIAPI, Jantung Sehat, dan Perwatusi, yang rutin melaksanakan kegiatan senam dan kebugaran,” ujarnya.
Lukman menekankan bahwa misi Kormi bukan sekadar mencetak prestasi, melainkan membangun pola hidup aktif di tengah masyarakat. “Seluruh Inorga di Kukar kita dorong agar aktif membuat kegiatan yang dapat diikuti masyarakat luas. Prinsipnya sederhana: olahraga harus menjadi bagian dari gaya hidup, bukan sekadar acara seremonial,” jelasnya.
Selain memperkuat gerakan nasional Germas, berbagai program Kormi Kukar diharapkan terus menjadi wadah bagi masyarakat untuk meningkatkan kreativitas, kebugaran, serta memperluas ruang interaksi sosial. Dengan jumlah Inorga yang terus bertambah, Kormi optimistis olahraga rekreasi dapat berkembang sebagai identitas dan kekuatan baru masyarakat Kukar. []
Penulis: Hariyadi | Penyunting: Agus Riyanto
Desa Nusantara Jaringan Media Desa Nusantara