KUPANG DESA NUSANTARA Upaya membangun budaya literasi terus diperkuat melalui penguatan peran perpustakaan sebagai pusat pembelajaran masyarakat. Perpustakaan dinilai memiliki peran strategis dalam menumbuhkan kebiasaan membaca yang berdampak langsung pada perkembangan ide, kreativitas, dan kualitas sumber daya manusia, khususnya di tengah pesatnya arus digitalisasi.
Dalam kegiatan Sosialisasi Pembudayaan Kegemaran Membaca yang digelar di Kupang, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Dollyres Chandra, menekankan pentingnya melatih kebiasaan membaca sejak usia dini sebagai fondasi utama pembangunan literasi jangka panjang.
“Kebiasaan membaca harus dilatih sejak dini, meski sekarang penggunaan digital makin marak,” ujar Dollyres Chandra saat membuka kegiatan tersebut.
Ia menegaskan, literasi bukan sekadar urusan individu, melainkan tanggung jawab kolektif yang melibatkan keluarga, satuan pendidikan, pemerintah, dan komunitas masyarakat. Menurutnya, perpustakaan harus hadir sebagai ruang yang ramah dan mudah diakses, sekaligus mampu menyediakan bahan bacaan berkualitas yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Dollyres juga menyoroti bahwa pembangunan literasi dimulai dari kebiasaan sehari-hari yang sederhana, namun konsisten. Ia menilai, budaya membaca yang kuat akan berdampak luas terhadap peningkatan kualitas berpikir masyarakat serta memperkuat daya saing daerah di masa depan.
“Pembangunan literasi dimulai dari kebiasaan membaca. Ini bukan hanya tanggung jawab individu, tapi tugas bersama,” tegasnya.
Melalui kegiatan sosialisasi ini, pemerintah daerah berharap dapat mendorong tumbuhnya ekosistem literasi yang berkelanjutan, dengan perpustakaan sebagai motor penggerak utama dalam membangun masyarakat yang cerdas, kritis, dan berdaya saing.
Desa Nusantara Jaringan Media Desa Nusantara