JAKARTA DESA NUSANTARA Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mempertegas arah pembangunan ekonomi nasional dengan mendorong industrialisasi sektor pertanian melalui investasi besar yang dijadwalkan mulai berjalan pada 2026. Pemerintah menargetkan pembangunan 100 pabrik pengolahan hasil pertanian di berbagai daerah dengan total investasi mencapai US$22 miliar atau sekitar Rp371 triliun.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjelaskan bahwa langkah hilirisasi tersebut tidak hanya berorientasi pada peningkatan nilai tambah komoditas, tetapi juga diarahkan untuk memperluas lapangan kerja dalam skala besar.
“Gini, total kalau investasi hilirisasi Rp371 triliun itu, akan terserap 8 juta lapangan pekerjaan,” ujar Amran di Jakarta beberapa waktu lalu.
Ia memaparkan bahwa implementasi penuh program ini ditargetkan menciptakan tiga juta lapangan kerja dalam tiga tahun pertama, atau setara satu juta penyerapan tenaga kerja per tahun.
“Jadi 1 juta per tahun lapangan pekerjaan. Jadi, itu sangat realistis. Kami hitung selalu moderat,” tambahnya.
Amran menegaskan bahwa hilirisasi merupakan strategi kunci untuk memperkuat nilai tambah komoditas dalam negeri dan meningkatkan kesejahteraan petani.
“Atas arahan Bapak Presiden Prabowo, kami bergerak cepat bersama Pak Menteri Investasi dan Hilirisasi yang juga Kepala Danantara. Total rencana Rp371 triliun kita investasi sektor pertanian, pangan, peternakan, hortikultura, dan perkebunan,” kata Amran.
Di sisi lain, pemerintah juga menekankan pentingnya penguatan ekonomi desa sebagai penopang utama rantai pasok nasional. Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Ariza Patria menilai bahwa pembangunan ekonomi tidak dapat bertumpu pada pendekatan top-down semata.
“Pembangunan Indonesia tidak bisa hanya dari atas ke bawah, tapi harus dari kampung, dari desa, dari rakyat itu sendiri,” ujarnya dalam sebuah kegiatan di Malang, Jawa Timur.
Ariza menambahkan bahwa komunitas kampung, koperasi, dan UMKM memiliki peran strategis dalam membangun rantai pasok pangan yang kuat dan berkelanjutan.
“Kampung adalah akar dari peradaban bangsa. Di sinilah nilai gotong royong tumbuh, solidaritas sosial terbentuk, dan kemandirian ekonomi rakyat dimulai,” tegasnya.
Upaya hilirisasi dan pemberdayaan ekonomi desa tersebut memperkuat visi Presiden Prabowo untuk membangun perekonomian nasional dari akar rumput, sekaligus membuka peluang kerja luas bagi masyarakat di seluruh penjuru Indonesia.
Redaksi01-Alfian
Desa Nusantara Jaringan Media Desa Nusantara