Related Articles
BANDAR LAMPUNG DESA NUSANTARA Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengumumkan bahwa seluruh Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) di wilayahnya telah resmi memiliki badan hukum. Hal ini menjadi langkah awal untuk mendorong operasional dan aktivitas usaha koperasi di seluruh desa.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Lampung, Samsurizal Ari, menyatakan, “Semua Koperasi Desa Merah Putih yang ada di Lampung sudah berbadan hukum dan tinggal beroperasi. Kami saat ini mendorong bagaimana koperasi untuk segera melakukan operasional, dan aktif melaksanakan kegiatan usahanya,” pada hari Jumat di Bandarlampung.
Saat ini, pemerintah daerah sedang berupaya mengintegrasikan KDMP ke dalam sistem informasi koperasi yang dikembangkan oleh Kementerian Koperasi. Selain itu, pengurus koperasi juga mendapatkan edukasi intensif mengenai penyusunan proposal bisnis yang sesuai dengan potensi desa masing-masing, untuk diajukan ke Himpunan Bank Negara (Himbara).
“Sebenarnya mereka punya kemampuan untuk mengidentifikasi potensi di desanya kami hanya perlu mengawasi serta mengarahkan saja. Kemudian nanti dibimbing agar koperasi dapat membuat proposal bisnis yang layak diajukan ke perbankan dan kami edukasi terus saat ini,” lanjut Samsurizal Ari.
Setelah KDMP menyelesaikan proses pembangunan dan berhasil memperoleh pendanaan dari perbankan, koperasi diharapkan dapat segera menjalankan kegiatan usahanya di desa. Pemerintah telah menetapkan plafon kredit sebesar Rp3 miliar untuk setiap KDMP.
Proses pengajuan kredit dapat dilakukan secara sistematis dengan melengkapi seluruh data dan persyaratan yang dibutuhkan. Setelah proposal bisnis disusun, akan dilakukan musyawarah desa antara pengurus KDMP, kepala desa, dan dewan pengawas untuk mencapai kesepakatan.
“Kepala Desa nanti akan menjamin sebagai jaminan menggunakan dana desanya. Kemudian proses pemberkasannya diajukan kepada Himpunan Bank Negara untuk melakukan pinjaman,” tambahnya.
Sebelumnya, tercatat sebanyak 2.651 unit KDMP di Provinsi Lampung telah berbadan hukum, dengan 200 unit di antaranya sudah aktif menjalankan usaha.
Redaksi01-Alfian
Desa Nusantara Jaringan Media Desa Nusantara