DELI SERDANG DESA NUSANTARA Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang memperkuat komitmennya dalam mengembangkan potensi ekonomi desa, khususnya melalui pemberdayaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan penguatan sektor pertanian produktif berbasis inovasi, seperti budidaya buah anggur.
Salah satu contoh nyata komitmen tersebut terlihat di Desa Karang Anyar, Kecamatan Beringin. Melalui BUMDes Kebun Ratu Anggur Berkah Jaya, masyarakat setempat berhasil mengoptimalkan lahan pekarangan untuk budidaya anggur yang bernilai ekonomi tinggi. Program ini menjadi wujud inovasi warga desa dalam menciptakan peluang usaha berbasis potensi lokal.
Sebagai bentuk dukungan, Pemkab Deli Serdang akan menyalurkan tambahan bantuan sebesar Rp100 juta guna memperluas pengembangan budidaya anggur tersebut.
“Kami ingin meniru keberhasilan desa-desa maju yang BUMDes-nya sudah mandiri dan menjadi contoh nasional, dan menjadikan Deli Serdang yang lebih maju, sejahtera, dan mandiri,” ucap Bupati Deli Serdang, dr H Asri Ludin Tambunan saat mendampingi Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT), Ir H Ahmad Riza Patria MBA, meninjau BUMDes Kebun Ratu Anggur Berkah Jaya di Desa Karang Anyar, Kecamatan Beringin, bersama Wakil Bupati, Lom Lom Suwondo SS.
Dalam kesempatan yang sama, Wamendes PDTT menegaskan bahwa BUMDes memiliki peran strategis dalam menciptakan kemandirian ekonomi desa. Setiap desa, katanya, harus mampu menggali potensi yang sesuai dengan karakteristik lahan dan kebutuhan pasar.
“Untuk menjadi desa maju dan mandiri, ekonomi desa harus tumbuh di tengah masyarakat. BUMDes harus bisa membaca potensi dan karakteristik lahan masing-masing. Kalau cocok untuk buah, silakan kembangkan anggur, jeruk, atau durian. Yang penting sesuai kondisi tanah dan ada pasar yang jelas,” ujar Wamen.
Wamendes menambahkan, sektor pertanian modern harus berbasis riset dan inovasi, bukan semata meneruskan kebiasaan turun-temurun.
“Sekarang semua usaha harus berbasis inovasi. Pelajari unsur tanah, pH, kesesuaian lahan, hingga potensi pasarnya, jangan sampai kita menanam tanpa tahu siapa yang akan membeli,” pesannya.
Ia mencontohkan praktik pertanian modern di luar negeri, seperti sistem greenhouse di Belanda yang mampu menghasilkan panen tomat dalam waktu tiga hari dengan efisiensi air hingga 90 persen.
“Inilah bukti masa depan pertanian bukan lagi soal luas lahan, tapi seberapa cerdas teknologinya,” sebutnya.
Selain itu, Wamendes PDTT juga mendorong penerapan teknologi pertanian baru seperti padi abadi dan terapung untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Ia berharap, BUMDes Karang Anyar dapat menjadi pilot project pertanian modern berbasis riset di Kabupaten Deli Serdang.
“Kalau berhasil, hasilnya bisa menjadi contoh bagi desa lain. Kita ingin Deli Serdang menjadi kabupaten penghasil anggur terbaik, terbanyak, dan tercepat. Itu sejalan dengan arahan Presiden: tiga T – terbaik, terbanyak, tercepat,” harapnya.
Lebih lanjut, Wamendes PDTT mendorong agar konsep pertanian modern ini juga diterapkan pada skala rumah tangga.
“Ibu-ibu bisa mendapat tambahan penghasilan dari pekarangan rumah. Pemerintah desa dan dinas terkait nanti menyiapkan modulnya,” katanya.
Langkah tersebut diharapkan dapat mendorong peningkatan produktivitas, membuka lapangan kerja baru, serta memperkuat pertumbuhan ekonomi desa menuju kesejahteraan yang lebih merata di Deli Serdang.
Redaksi01-Alfian
Desa Nusantara Jaringan Media Desa Nusantara