JAKARTA DESA NUSANTARA Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menegaskan bahwa program Koperasi Desa dan Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih tidak hanya dirancang sebagai proyek pemberdayaan ekonomi rakyat, tetapi juga sebagai instrumen strategis untuk memperkuat keuangan daerah.
Menurut Tito, pemerintah tengah menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp210 triliun, di luar cadangan anggaran, guna mendukung pelaksanaan program tersebut. Dana itu rencananya akan digelontorkan ke daerah paling lambat pada Februari 2026.
Tito menilai, keberadaan Kopdeskel Merah Putih akan menjadi fondasi baru bagi ekonomi lokal. Program ini diharapkan tidak hanya memperkuat koperasi di tingkat desa dan kelurahan, tetapi juga meningkatkan kemandirian fiskal daerah melalui aktivitas ekonomi produktif berbasis masyarakat.
Dengan skema ini, desa dan kelurahan diharapkan tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga pelaku utama pembangunan ekonomi. “Program ini akan memberi dampak besar terhadap keuangan daerah,” ujarnya.
Pemerintah menargetkan agar setiap daerah mampu mengoptimalkan penyaluran dana tersebut melalui proyek-proyek produktif yang melibatkan masyarakat. Langkah ini juga dianggap penting untuk mempercepat transformasi ekonomi desa menuju kemandirian yang berkelanjutan.
Redaksi01-Alfian
Desa Nusantara Jaringan Media Desa Nusantara