BANDUNG DESA NUSANTARA PT Astra International terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong potensi ekonomi desa. Melalui program Desa Sejahtera Astra (DSA), perusahaan ini melepas ekspor perdana 10 ton komoditas ubi ke Malaysia dan Singapura, hasil panen dari lima desa binaan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa desa-desa di Indonesia memiliki daya saing tinggi dalam memenuhi permintaan pasar internasional, sekaligus memperkuat posisi sektor pertanian lokal di tingkat global.
Chief of Corporate Affairs Astra, Boy Kelana Soebroto, menegaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan wujud nyata dari semangat “sejahtera bersama bangsa” yang menjadi landasan seluruh kegiatan sosial dan pemberdayaan Astra.
Program pengembangan ekosistem bisnis ubi ini melibatkan lima desa di Kabupaten Bogor, yakni Benteng, Bojong Jengkol, Dukuh, Pamijahan, dan Tapos. Astra memberikan pendampingan intensif mulai dari budidaya terstandar, pengolahan pascapanen, hingga akses pasar lokal dan ekspor.
Produk yang diekspor mencakup berbagai varietas unggulan seperti ubi ungu, ubi madu, ubi beniazuma, dan ubi oren, serta produk olahan berupa keripik, selai, dan pasta ubi.
Hingga pertengahan tahun 2025, DSA Bogor telah mengekspor lebih dari 65 ton ubi ke Malaysia dan Singapura, dengan rata-rata pengiriman mencapai 10–13 ton per bulan. Dari hasil tersebut, 90 persen panen petani berhasil terserap pasar, sementara 50 persen di antaranya masuk ke pasar ekspor.
Capaian ini turut menciptakan 160 lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan petani hingga 100 persen. Keberhasilan tersebut menjadi bukti bahwa kolaborasi antara sektor swasta dan masyarakat desa mampu menciptakan kemandirian ekonomi yang berkelanjutan serta memperluas kontribusi Indonesia di pasar global.
Redaksi01-Alfian
Desa Nusantara Jaringan Media Desa Nusantara