BANDUNG DESA NUSANTARA Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menegaskan bahwa Koperasi Desa (Kopdes) akan menjadi ujung tombak baru dalam upaya pengendalian inflasi di daerah. Menurutnya, koperasi memiliki peran strategis karena berfungsi langsung sebagai saluran distribusi program pemerintah hingga ke lapisan masyarakat paling bawah.
Dalam pembukaan Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah dan Program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih serta Program Tiga Juta Rumah di Kampus IPDN Jatinangor, Tito menjelaskan bahwa permasalahan utama pengendalian inflasi selama ini bukan hanya pada kebijakan, tetapi juga pada rantai distribusi.
“Selama ini berbagai intervensi harga dan bantuan dari pemerintah kerap tersendat di tingkat distribusi karena tidak ada mekanisme penyaluran yang efektif di wilayah pedesaan,” ujar Tito.
Ia menilai koperasi desa dapat menjadi solusi konkret terhadap persoalan tersebut. Dengan sistem koperasi yang dijalankan secara kolektif oleh masyarakat, proses distribusi barang kebutuhan pokok maupun pelaksanaan operasi pasar bisa dilakukan lebih cepat dan efisien.
“Maka kuncinya adalah Koperasi Desa (Kopdes). Kalau koperasi desa ini berjalan di semua daerah, maka ekonomi lokal akan bergerak dan inflasi bisa lebih stabil karena operasi pasar dilakukan langsung oleh masyarakat melalui koperasi,” tegasnya.
Selain itu, keberadaan Kopdes juga dinilai mampu memperkuat ketahanan ekonomi lokal dengan memberdayakan pelaku usaha mikro dan kecil di wilayah pedesaan. Tito menambahkan, pemerintah pusat berkomitmen untuk memperluas keberadaan koperasi desa agar menjadi instrumen ekonomi sekaligus mekanisme pengendali harga yang berkelanjutan.
Dengan langkah ini, pemerintah berharap koperasi tidak hanya menjadi lembaga ekonomi rakyat, tetapi juga mitra strategis pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional dari tingkat desa.
Redaksi01-Alfian
Desa Nusantara Jaringan Media Desa Nusantara