CIREBON DESA NUSANTARA Pemerintah Kabupaten Cirebon terus mendorong pertumbuhan sektor pariwisata berbasis desa dengan menetapkan 30 desa wisata baru dalam gelaran Anugerah Desa Wisata Kabupaten Cirebon 2025. Acara tersebut diselenggarakan di Lapangan Desa Matangaji, Kecamatan Sumber, sebagai bagian dari komitmen memperkuat potensi lokal dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cirebon, Amin Mugni, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi pembangunan yang berpihak pada masyarakat desa. “Kegiatan seperti ini akan terus diagendakan, karena memberikan dampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat desa,” ujar Amin.
Ia menambahkan bahwa hingga saat ini, terdapat total 60 desa wisata yang telah ditetapkan di Kabupaten Cirebon. Beberapa di antaranya bahkan telah menunjukkan inovasi dalam pengelolaan potensi wisata lokal secara mandiri.
Menurut Amin, desa wisata tidak hanya memperkuat sektor pariwisata, tetapi juga menghidupkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai tulang punggung ekonomi lokal. “Penetapan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah memperkuat sektor pariwisata berbasis masyarakat desa sebagai penggerak utama ekonomi daerah,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata Disbudpar Kabupaten Cirebon, Syafrudin Aryono, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor. “Tantangan memang banyak, tapi kami percaya dengan niat baik dan kerja sama semua pihak, pariwisata desa bisa menjadi sumber pendapatan asli desa yang berkelanjutan,” ungkap Syafrudin.
Ia juga menyebut bahwa infrastruktur transportasi di wilayah Cirebon perlu dikembangkan agar mampu mendukung aksesibilitas wisatawan menuju desa-desa wisata.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Cirebon, Mochamad Syafrudin, turut menekankan bahwa pengembangan sektor pariwisata tidak bisa berjalan sendiri. Ia menyatakan pentingnya sinergi semua pihak dalam mewujudkan desa wisata sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru. “Pengembangan desa wisata tidak bisa dilakukan secara individual,” tegasnya.
Penetapan desa wisata ini diharapkan dapat memperkuat identitas budaya lokal, menciptakan lapangan kerja, serta menjadi motor penggerak pembangunan berkelanjutan di kawasan pedesaan.
Redaksi01-Alfian