SURABAYA DESA NUSANTARA Dalam sebuah forum pelatihan aparatur sipil negara (ASN), Khofifah mengajak para peserta untuk mengambil peran lebih aktif dalam mendukung percepatan implementasi program-program strategis nasional. Ia menekankan bahwa ASN bukan hanya pelaksana administrasi, tetapi harus menjadi agen perubahan yang membawa semangat pembaruan di lingkungannya masing-masing.Tiga program prioritas yang disebutkan—ketahanan pangan, MBG, dan koperasi desa—dianggap sebagai pilar utama dalam menciptakan kesejahteraan rakyat yang berkelanjutan. Ketahanan pangan mendorong kemandirian ekonomi, program MBG menjamin generasi masa depan yang sehat, dan koperasi desa memperkuat ekonomi rakyat dari tingkat paling bawah.
Dalam paparannya, Khofifah menyebutkan capaian Jawa Timur di sektor pertanian yang sangat signifikan. Provinsi ini tercatat memiliki Luas Tambah Tanam (LTT) tertinggi secara nasional, yaitu 1,485 juta hektare dengan produksi gabah sebesar 11,316 juta ton, menjadikan Jatim sebagai penyumbang produksi padi terbesar di Indonesia sejak tahun 2020.
Selain padi, sektor gula juga mencatat prestasi membanggakan. Jawa Timur menyumbang 51,87 persen produksi gula nasional dari total 238 ribu hektare lahan tebu. Berdasarkan data PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), provinsi ini mengemban 70 persen target nasional dalam program Bongkar Ratoon dan ekstensifikasi lahan tebu 2025.Dari sisi ekonomi desa, program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dinilai menjadi terobosan penting dalam menyederhanakan rantai distribusi bahan pokok. Hingga kini, sudah ada 175 koperasi yang aktif menyalurkan berbagai kebutuhan langsung dari produsen ke konsumen, seperti pangan, pupuk, LPG, dan gula.
Kegiatan ini menjadi refleksi bahwa masa depan birokrasi Indonesia terletak pada kemampuan ASN dalam membaca tantangan zaman dan menjawabnya dengan solusi nyata dan berkelanjutan.
Redaksi01-Alfian