BATANG DESA NUSANTARA Desa Tersono di Kabupaten Batang kembali menjadi sorotan karena keberhasilannya mengelola sampah secara mandiri di tingkat hulu. Inovasi pengelolaan ini dinilai sebagai langkah nyata dalam mengatasi permasalahan sampah tanpa harus bergantung penuh pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Kalau semua desa melakukan hal yang sama, sampah tidak akan jadi beban besar di TPA. Kita tahu anggaran sampah terbatas, jadi desa harus kreatif dan mandiri seperti Tersono,” katanya.
Upaya pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Desa Tersono menunjukkan hasil nyata. Melalui kolaborasi antara pemerintah desa, kelompok swadaya masyarakat, dan generasi muda, pengelolaan dilakukan mulai dari pemilahan sampah rumah tangga, pengomposan, hingga pengolahan barang bekas bernilai jual.
Keberhasilan ini tidak hanya mengurangi volume sampah yang dikirim ke TPA, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru bagi warga desa. Beberapa produk hasil daur ulang bahkan telah dipasarkan secara lokal dan menjadi sumber tambahan penghasilan masyarakat.
Luthfi meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Tengah untuk menjadikan Tersono sebagai model percontohan pengelolaan sampah di tingkat desa, serta mendorong desa dan kecamatan lain belajar langsung ke lokasi tersebut.
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat komitmen Jawa Tengah dalam mewujudkan pengelolaan sampah berkelanjutan dan ramah lingkungan, sekaligus mendukung target pengurangan sampah nasional.
Redaksi01-Alfian