KETAPANG DESA NUSANTARA Desa Telaga Baru, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, menjelma menjadi pusat perhatian ribuan pengunjung melalui Festival Telaga Bahalap. Selama tiga hari, warga merayakan tradisi leluhur sekaligus menegaskan tekad menjadikan desa mereka sebagai destinasi wisata unggulan.
Kepala Desa Telaga Baru, Nur Firmansyah, menyebut kegiatan ini bukan sekadar perayaan budaya, melainkan juga langkah strategis untuk mengangkat potensi desa. “Melalui Festival Telaga Bahalap, kami ingin membuktikan kepada warga dan instansi terkait bahwa desa ini layak menjadi desa wisata,” ujarnya.
Sebagai bentuk keseriusan, pihak desa bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) tengah mempersiapkan Camp Talab di tepi Sungai Mentaya. Fasilitasnya meliputi kolam pemancingan, api unggun, hingga sepuluh pondok kayu penginapan. “Kami targetkan Oktober ini Camp Talab bisa segera beroperasi dan bisa menjadi sumber perekonomian melalui usaha kearifan budaya lokal dengan menciptakan destinasi wisata,” tambah Nur Firmansyah yang menjabat sejak 23 November 2023.
Selain Camp Talab, desa juga merancang paket eksplorasi wisata yang memperkenalkan tradisi dan kearifan lokal. Wisatawan akan diajak merasakan tradisi Kasai Bahalap (mengenakan pupur basah), berkunjung ke pengrajin telur asin melalui kegiatan Menawur Uyah, hingga melihat langsung proses pembuatan bata merah yang dikenal dengan istilah Alakoh Petah.
Tak hanya itu, Pokdarwis Desa Telaga Baru juga mengembangkan produksi ecoprint Talab. Produk ini sudah diperkenalkan sejak Agustus lalu melalui pelatihan, dan saat ini bahkan telah menerima pesanan dari luar daerah. “Kami juga akan ajak wisatawan melihat produksi ecoprint Talab yang juga dikelola Pokdarwis. Pengrajinnya sudah mengikuti pelatihan Agustus lalu dan sudah ada yang memesan,” jelasnya.
Festival Telaga Bahalap menjadi tonggak penting bagi Desa Telaga Baru. Dengan dukungan masyarakat, potensi budaya, dan langkah konkret dalam pengembangan wisata, desa ini optimistis dapat masuk dalam peta destinasi wisata berbasis kearifan lokal di Kalimantan Tengah.
Redaksi01-Alfian