“Achmad Tjachja Nugraha: Modal Sosial Kunci Sukses Pembangunan Desa”

JAKARTA DESA NUSANTARA- Guru Besar Ekonomi Pertanian UIN Syarif Hidayatullah, Achmad Tjachja Nugraha, menilai arah pembangunan di era Astacita Presiden Prabowo Subianto sudah berada di jalur yang tepat. Namun, ia mengingatkan bahwa meskipun pembangunan fisik terus berjalan, masih banyak tantangan sosial yang harus dihadapi, khususnya dalam sektor pertanian dan perdesaan.

Achmad menekankan bahwa sektor pertanian tidak bisa hanya mengandalkan pembangunan infrastruktur fisik. Menurutnya, investasi dalam modal sosial, seperti gotong royong dan kepercayaan sosial, sangat penting untuk mendukung keberlanjutan pembangunan. “Jika gotong royong dan kepercayaan sosial ini digabungkan dengan pembangunan fisik, hasilnya akan jauh lebih kuat dan berkelanjutan,” ujarnya dalam sebuah diskusi, Sabtu (20/09/2025).

Pembangunan yang lebih inklusif, lanjutnya, membutuhkan komunikasi dua arah antara pemerintah dan masyarakat desa. Pelibatan aktif masyarakat dalam setiap tahapan pembangunan yang diukur akan mempercepat proses dan menghasilkan pembangunan yang lebih merata.

Salah satu masalah utama yang diungkapkan oleh Achmad adalah ketimpangan sosial yang masih tinggi, khususnya di wilayah perdesaan Jawa Barat. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan di Jawa Barat secara agregat tergolong rendah, ketimpangan antara kota dan desa tetap besar. Apalagi wilayah Bandung Barat yang secara geografis dekat dengan pusat kota, memiliki tingkat kemiskinan yang mendekati wilayah Indramayu yang jauh lebih terpencil.

“Ketimpangan sosial yang tinggi menunjukkan bahwa pembangunan fisik belum cukup. Pemerintah harus melibatkan masyarakat dalam pembangunan, bukan hanya fokus pada pembangunan top-down,” tegas Achmad.

Achmad juga mengkritik hilangnya nilai sosial dalam masyarakat yang dulunya mengandalkan gotong royong. Sistem kerja berbasis upah dan proyek padat karya, menurutnya, telah menggantikan tradisi saling membantu antarwarga, sehingga menambah solidaritas sosial. “Dulu masyarakat menyelesaikan masalah bersama-sama, sekarang orientasinya lebih individualistis,” ujarnya.

Selain itu, Achmad menyoroti keutuhan antara pembangunan fisik dan kemiskinan. “Pembangunan infrastruktur memang meningkat, tetapi penurunan kemiskinan tidak sebanding. Kalau pembangunan fisik naik 100%, kemiskinan hanya turun sekitar 60%. Ini menunjukkan adanya unsur sosial yang belum terjangkau,” jelasnya.

Untuk memperbaiki kondisi ini, Achmad mendorong revitalisasi koperasi sebagai lembaga sosial yang dapat memperkuat ekonomi masyarakat. Menurutnya, koperasi harus kembali menjadi tempat yang dipercaya masyarakat untuk menyimpan uang, bukan sekadar mencari keuntungan.

“Jika koperasi tidak hanya mengejar keuntungan finansial, tetapi juga memperhatikan nilai sosial, masyarakat akan lebih tertarik untuk menabung di koperasi,” tambahnya.

Selain itu, Nanang Hendro, alumni Fakultas Ekonomi Pertanian UNPAD, mengingatkan bahwa kebijakan pembangunan harus berbasis pada kebutuhan petani. “Petani tidak hanya membutuhkan pupuk atau subsidi, tetapi juga pendampingan yang efektif, akses pasar yang lebih luas, dan regenerasi petani untuk memastikan produktivitas pertanian tetap terjaga,” ujar Nanang.

Keterlibatan anak dalam sektor pertanian muda juga menjadi perhatian utama. Tanpa regenerasi yang baik, sektor pertanian Indonesia berisiko mengalami krisis dalam 10-15 tahun mendatang, jika tidak ada penerus yang siap melanjutkan perjuangan petani.

Redaksi01-Alfian

About redaksi01

Check Also

Rakerda BPD Deli Serdang Tegaskan Sinergi untuk Desa Maju

PDF đź“„DELI SERDANG DESA NUSANTARA – komitmen  memperkuat pemerintahan desa terus ditunjukkan oleh para pemangku …

Gowa Dorong Desa Jadi Garda Ketahanan Pangan

PDF đź“„GOWA DESA NUSANTARA – Program One Day One Kabupaten yang diinisiasi Pemerintah Kabupaten Gowa …

Syarifah Amelia Dorong Pengembangan Lada Desa Kacang Butor

PDF đź“„BANGKA BELITUNG DESA NUSANTARA –ANGGOTA  DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Syarifah Amelia, melaksanakan Reses …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *