UPAYA mendorong pertanian ramah lingkungan terus digencarkan. Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Semarang (Unnes) bersama Sanggar Tani Gading Mayang menggelar pelatihan pembuatan pupuk organik berbahan dasar kotoran sapi.
Kegiatan yang berlangsung di kediaman Srianah, Dusun Cemanggah Kidul, Desa Branjang, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, pada akhir pekan lalu itu mendapat dukungan penuh dari perangkat desa dan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Ungaran Barat.
Pelatihan ini menjadi salah satu langkah strategis dalam mendukung pengembangan agrobisnis modern yang tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. Pupuk organik dipandang sebagai alternatif terbaik untuk mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia, sekaligus menekan biaya produksi.
Selain praktik pembuatan pupuk, para peserta juga mendapatkan pendampingan terkait pengelolaan hasil pertanian berbasis ramah lingkungan dan berkelanjutan. Kolaborasi mahasiswa dan petani tersebut diharapkan mampu membuka peluang usaha baru di bidang agrobisnis sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
“Dengan pelatihan ini, petani di Desa Branjang diharapkan lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pupuk sekaligus mampu mengembangkan produk organik yang bernilai jual tinggi,” ujar salah satu narasumber dalam kegiatan tersebut.
Program serupa rencananya akan diperluas ke desa-desa lain di wilayah Kabupaten Semarang untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus menjawab tantangan perubahan iklim yang memengaruhi sektor pertanian.
Redaksi01-Alfian