PROGRAM nasional Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih yang diluncurkan Presiden Prabowo pada Juli 2025 dengan misi memperkuat ekonomi masyarakat desa, hingga kini belum juga menunjukkan aktivitas nyata di Kabupaten Bengkalis.
Alih-alih menghadirkan manfaat, keberadaan program ini justru menimbulkan tanda tanya besar. Warga Kecamatan Pinggir, misalnya, mengaku kecewa karena hingga kini tidak terlihat adanya kegiatan yang berjalan. Mereka mempertanyakan keberadaan kantor maupun aktivitas yang semestinya dijalankan koperasi.
“Entah kapan Kopdes ini mulai berjalan. Katanya untuk membantu kesejahteraan masyarakat lewat simpan pinjam. Nyatanya, kantor pun tak jelas, yang ada hanya pengurus tanpa aktivitas,” ungkap seorang warga, Selasa (09/09/2025).
Keluhan serupa juga disampaikan salah seorang pengurus koperasi di wilayah tersebut. Menurutnya, seluruh legalitas dan persyaratan administratif telah diselesaikan, namun hingga kini aktivitas operasional tak kunjung dimulai.
“Legalitas sudah beres. Tapi sampai sekarang tidak tahu apa yang menghambat. Semua diam, sementara masyarakat menunggu,” jelasnya.
Pertanyaan kemudian mengarah pada Dinas Koperasi Kabupaten Bengkalis selaku instansi pembina. Namun, hingga berita ini diturunkan, kepala dinas yang berwenang belum memberikan jawaban terkait kendala utama maupun langkah tindak lanjut yang akan ditempuh.
Situasi ini menimbulkan spekulasi di kalangan masyarakat: apakah Kopdes Merah Putih benar-benar siap dijalankan atau sekadar menjadi slogan tanpa implementasi di lapangan. Masyarakat kini menanti kepastian, apakah program yang digadang-gadang sebagai penggerak ekonomi desa ini akan menjadi solusi nyata, atau hanya janji yang tak kunjung diwujudkan.
Redaksi01-Alfian