AKTIVITAS galian tanah kembali marak di Desa Kertarahayu, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi. Berdasarkan informasi yang dihimpun, terdapat dua titik lokasi galian yang saat ini tengah beroperasi.
Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Kertarahayu, Dedi Darip, mengonfirmasi keberadaan proyek galian tersebut. Ia menyebut, lokasi pertama berada di Kampung Cisaat Ciloa yang sudah berjalan sejak bulan lalu, sementara titik kedua berada di Kampung Cilenang dan baru memulai kegiatan pada Sabtu (06/09/2025).
Fenomena galian tanah di wilayah ini bukan hal baru. Warga berharap aktivitas tersebut dapat diawasi secara ketat agar tidak menimbulkan dampak lingkungan, seperti jalan rusak, polusi debu, hingga potensi longsor.
Selain itu, sejumlah kalangan menilai pengelolaan galian harus jelas dari sisi perizinan agar tidak merugikan masyarakat sekitar. “Kalau memang sesuai aturan, tentu tidak masalah. Tapi jangan sampai menimbulkan keresahan,” ujar salah satu warga yang ditemui di sekitar lokasi.
Pemerintah desa bersama aparat terkait diharapkan turun langsung melakukan pengawasan sekaligus memastikan aktivitas tersebut sesuai prosedur hukum. Pasalnya, wilayah Setu beberapa kali menghadapi persoalan serupa, terutama terkait aktivitas galian yang kerap menuai protes warga.
Redaksi01-Alfian