MAHASISWA Universitas Jember (UNEJ) yang tergabung dalam KKN Kolaboratif 3T menghadirkan terobosan nyata bagi masyarakat Desa Sayoang dengan mengoptimalkan pemanfaatan limbah kelapa. Melalui Rumah Inovasi Teknologi Desa (RITD), warga didorong memproduksi briket arang dari tempurung kelapa sebagai energi alternatif ramah lingkungan dan bernilai ekonomi.
Program penguatan fungsi RITD yang berlangsung Juli hingga Agustus 2025 ini menitikberatkan pada peningkatan kapasitas produksi. Mahasiswa melakukan perbaikan alur kerja, menyusun prosedur operasi standar (SOP) visual, melatih operator, hingga meningkatkan kemampuan peralatan. Upaya tersebut ditujukan agar produksi lebih aman, konsisten, dan dapat dikelola secara mandiri oleh masyarakat.
Selain menjadi solusi efisiensi energi, briket arang kelapa juga membuka peluang ekonomi baru. Produk ini tidak hanya diminati di pasar lokal, tetapi juga berpotensi menembus pasar ekspor karena kualitasnya yang kompetitif. Bagi petani dan kelompok usaha desa, briket kelapa diyakini mampu menjadi tambahan sumber pendapatan yang berkelanjutan.
Tidak berhenti di produksi, tim KKN bersama mitra desa merancang strategi pengembangan yang lebih luas. Mulai dari pembuatan merek, penguatan sistem manajemen keuangan, hingga perluasan akses pasar. Dengan langkah tersebut, RITD diharapkan bukan sekadar pusat produksi, melainkan juga ruang belajar dan inovasi yang memajukan ekonomi desa.
Warga menyambut baik program ini karena dinilai memberikan solusi nyata bagi pengelolaan limbah sekaligus memperkuat kemandirian desa dalam bidang energi dan perekonomian.
Redaksi01-Alfian