SEMANGAT gotong royong kembali ditunjukkan masyarakat Desa Pangkul. Bersama perangkat desa, warga membangun sebuah jembatan penghubung yang dinanti-nantikan di atas Sungai Batanghari Bunut. Infrastruktur sederhana namun vital ini menjadi solusi nyata bagi mobilitas masyarakat, khususnya para petani.
Jembatan dengan ukuran sekitar 8 x 4 meter tersebut menghubungkan Desa Pangkul dengan Kelurahan Karang Jaya. Selama ini, warga harus menempuh jalur memutar yang memakan waktu lama. Dengan adanya jembatan baru, perjalanan menjadi lebih singkat dan efisien, sehingga memperlancar aktivitas pertanian maupun ekonomi masyarakat.
Pembangunan dilakukan secara swadaya dengan melibatkan tenaga masyarakat, dukungan perangkat desa, dan partisipasi berbagai elemen setempat. Kolaborasi ini mencerminkan tingginya komitmen bersama dalam meningkatkan kesejahteraan warga melalui pembangunan infrastruktur yang langsung menyentuh kebutuhan dasar.
Bagi para petani, jembatan ini ibarat “urat nadi” baru yang memudahkan akses dari lahan ke pemukiman maupun pasar. Selain mempercepat waktu tempuh, keberadaan jembatan juga diyakini mampu menekan biaya transportasi hasil panen.
Masyarakat berharap pembangunan serupa terus berlanjut sebagai bentuk pemerataan pembangunan di wilayah pedesaan. Jembatan Batanghari Bunut kini bukan hanya penghubung antarwilayah, tetapi juga simbol kebersamaan dan semangat gotong royong dalam membangun desa.
Redaksi01-Alfian