AULA Kantor Desa Benteng Palioi, Kecamatan Kindang, menjadi ruang musyawarah yang hangat ketika perangkat desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), kader PKK, Posyandu, tokoh masyarakat, serta unsur pemuda dan perempuan berkumpul untuk membahas Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) Tahun Anggaran 2026.
Forum tersebut tidak hanya membicarakan program pembangunan tahun depan, tetapi juga mengevaluasi capaian tahun sebelumnya. Dengan begitu, pembangunan desa diharapkan berjalan lebih terarah, sesuai kebutuhan, dan berpihak pada kepentingan masyarakat luas.
Ketua BPD Benteng Palioi, Musdar, menegaskan pentingnya memastikan RKPDes benar-benar lahir dari aspirasi masyarakat.
“Kami ingin semua usulan warga diakomodasi dalam dokumen RKPDes 2026 agar arah pembangunan tidak terlepas dari partisipasi bersama,” ujarnya, Kamis (28/08/2025).
Sementara itu, Kepala Desa Benteng Palioi, Syarifuddin, menyampaikan komitmennya untuk menitikberatkan program yang berdampak langsung pada kesejahteraan warga. Beberapa isu prioritas yang akan menjadi perhatian antara lain ketahanan pangan, penurunan stunting, pengentasan kemiskinan ekstrem, penguatan koperasi desa, pembangunan infrastruktur dasar, hingga digitalisasi layanan desa.
“Pembangunan tidak boleh berhenti pada fisik semata, melainkan harus menyentuh kualitas hidup masyarakat,” tegasnya.
Diskusi berlangsung aktif, diwarnai masukan terkait peningkatan layanan kesehatan, pemberdayaan ekonomi keluarga, serta penyediaan fasilitas pemuda. Semua usulan tersebut akan diserap dan diformulasikan ke dalam rancangan RKPDes 2026, yang nantinya menjadi dasar penyusunan RAPBDes dan masuk ke dalam APBDes.
Partisipasi warga dalam forum ini menjadi bukti nyata praktik demokrasi di tingkat desa. Semangat kebersamaan yang lahir di Benteng Palioi diharapkan mampu menjadi modal sosial untuk menciptakan pembangunan yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
Redaksi01-alfian