KALI Brantas yang selama ini dikenal masyarakat dengan arus deras dan kisah mistis, kini tampil dengan wajah baru. Melalui inisiatif Pemerintah Kabupaten Blitar bersama Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Desa Minggirsari, Kecamatan Kanigoro, berhasil menghidupkan potensi sungai menjadi destinasi wisata edukasi bertajuk Rafting Papringan.
Peresmian wisata ini menjadi momentum penting dalam mengubah persepsi masyarakat terhadap sungai. “Dulu orang selalu takut dengan sungai. Sekarang kami ingin orang belajar mencintai alam, bermain dengan sungai secara aman,” ujar Kepala Desa Minggirsari, Eko Ariyadi, dalam wawancara yang ditayangkan di kanal YouTube PecahTelur, Sabtu (23/08/2025).
Dalam video berdurasi beberapa menit itu, terlihat wisatawan lokal menikmati aliran sungai dengan ban karet dan rompi keselamatan. Jalur rafting yang dinamakan Papringan ini menawarkan pengalaman berbeda karena berada di bawah naungan rumpun bambu, menciptakan suasana asri sekaligus menenangkan.
Lebih dari sekadar petualangan, Wisata Desa Papringan menghadirkan nilai edukasi lingkungan. Para pengunjung diajak untuk menyadari pentingnya menjaga kebersihan sungai, melestarikan bambu sebagai penahan erosi, serta mengubah paradigma lama bahwa sungai adalah sahabat, bukan ancaman.
“Konsep wisata ini bukan hanya hiburan, tetapi juga pembelajaran tentang bagaimana kita bisa hidup berdampingan dengan alam,” tambah Eko Ariyadi.
Dengan hadirnya wisata ini, Minggirsari tidak hanya menawarkan atraksi baru bagi masyarakat dan wisatawan, tetapi juga menegaskan peran desa sebagai motor penggerak pembangunan berbasis kearifan lokal.
Redaksi01-alfian