SUKABUMI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi terus memperkuat langkah mitigasi bencana, khususnya di wilayah rawan banjir dan longsor. Salah satu upaya nyata dilakukan melalui kegiatan sosialisasi dan penanaman pohon di Desa Nangkakoneng, Kecamatan Cikidang, yang berlangsung baru-baru ini.
Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD ini melibatkan perangkat desa, tim penggerak PKK, masyarakat setempat, serta mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Nusaputra. Kehadiran mahasiswa ini menjadi energi baru dalam mendorong partisipasi warga untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
“Tujuan kami bukan hanya memberikan edukasi, tetapi juga mengajak masyarakat untuk terlibat langsung menjaga lingkungan. Penanaman pohon adalah langkah nyata untuk mengurangi risiko bencana,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sukabumi, Agung Koswara Adiwiguna.
Sosialisasi yang berlangsung di aula desa menitikberatkan pada kesiapsiagaan warga menghadapi ancaman bencana, khususnya di kawasan perbukitan yang rawan longsor dan banjir musiman. Selain edukasi, warga juga diajak praktik langsung menanam pohon sebagai bentuk aksi nyata menjaga kelestarian lingkungan.
Agung menambahkan, kehadiran mahasiswa KKN turut memberikan kontribusi penting karena mereka berperan aktif dalam menggerakkan kesadaran kolektif masyarakat. Menurutnya, kolaborasi antara BPBD, perangkat desa, PKK, mahasiswa, dan warga menjadi pondasi dalam membangun budaya sadar bencana sejak dini.
Sejumlah personel BPBD juga hadir, termasuk Daeng dari Pusdalops dan Angga selaku Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Cikidang. “Edukasi harus diiringi dengan aksi nyata seperti penanaman pohon. Masyarakat tidak hanya tahu, tetapi juga terbiasa menjaga lingkungannya,” tambah Agung.
Warga Desa Nangkakoneng menyambut baik program tersebut dan berharap kegiatan serupa terus dilanjutkan. Mereka menilai, keberadaan mahasiswa KKN yang ikut terjun di lapangan semakin mendekatkan program mitigasi dengan kehidupan sehari-hari masyarakat.
“Dengan kegiatan ini, kami berkomitmen membangun desa tangguh bencana melalui edukasi, pelibatan masyarakat, dan aksi nyata di lapangan,” tegas Agung.
Ia menekankan, mitigasi bencana bukan semata tanggung jawab pemerintah, melainkan juga masyarakat. “Dengan kesadaran kolektif, risiko bencana bisa ditekan dan ketahanan desa dapat terbangun lebih kuat,” pungkasnya.
Redaksi03