Deru Traktor Tandai Modernisasi Pertanian Desa Soko

SUARA mesin traktor roda empat membelah keheningan ladang Desa Soko, Kecamatan Tikung, Lamongan. Bukan sekadar uji coba, deru mesin itu menandai langkah baru para petani dalam memasuki era modernisasi pertanian melalui pelatihan pengoperasian alat mesin pertanian (alsintan) dari Kementerian Pertanian (Kementan).

Pelatihan yang difasilitasi oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Lamongan itu diikuti Kelompok Tani (Poktan) Sumber Urip Randekan dan tiga poktan lain penerima bantuan. Sebanyak empat unit traktor roda empat diserahkan untuk mendukung percepatan olah tanah dan peningkatan produksi pangan.

Pelatihan berlangsung dalam dua tahap, teori dan praktik. Materi kelas menekankan pentingnya keselamatan kerja, pemahaman SOP, serta perawatan mesin. Peserta diajarkan cara mengecek oli, mengganti filter bahan bakar, hingga merawat komponen secara berkala.

“Traktor ini efektif untuk lahan kering. Untuk lahan basah masih bisa, asal tidak sampai setengah roda tenggelam. Kalau begitu sebaiknya gunakan ban apung,” jelas Sayyid, instruktur dari PT Altrak 1958, distributor resmi traktor.

Setelah teori, para peserta langsung turun ke sawah milik Tarim, ketua Poktan Sumber Urip Randekan. Suasana semangat begitu terasa saat roda setinggi orang dewasa itu melaju di pematang, dan wajah petani terlihat sumringah.

Kepala Bidang Sarana, Prasarana, dan Penyuluhan (Sarpasluh) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Lamongan, Yanuar Rahman, menegaskan pelatihan ini bukan sekadar formalitas. “Kami ingin petani benar-benar menguasai. Dengan traktor, lahan bisa diolah lebih cepat, tanam tepat waktu, dan luasan tanam bertambah,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Pujiyanto, Kepala Desa Soko. Menurutnya, bantuan alsintan ini sejalan dengan program ketahanan pangan Bupati Lamongan. “Semoga traktor ini mendongkrak pertanian desa dan membantu suksesnya program ketahanan pangan yang digencarkan pemerintah pusat maupun daerah,” katanya.

Bagi Tarim, pelatihan ini ibarat membuka jalan baru. “Kami tidak hanya ingin bisa mengoperasikan, tetapi juga merawat agar traktor awet dan bermanfaat bagi semua anggota,” ungkapnya.

Pelatihan ditutup dengan dentum mesin yang semakin luwes dikendalikan para petani. Deru itu seakan menjadi simbol optimisme baru: bahwa pertanian desa tak lagi berjalan dengan cangkul semata, melainkan melaju dengan teknologi menuju masa depan yang lebih sejahtera.

Redaksi01-alfian

About redaksi01

Check Also

Babinsa Batuputih Jadi Sahabat Petani, Dorong Ketahanan Pangan Desa

UPAYA memperkuat ketahanan pangan di tingkat desa terus digencarkan. Tidak hanya pemerintah daerah melalui Dinas …

Energi Terbarukan Hidupkan Pertanian Desa Tawangrejo

KETERBATASAN pasokan irigasi yang menahun di Desa Tawangrejo, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar, akhirnya menemukan titik …

BUMDes Maju Jaya Jadi Pusat Gerakan Pertanian di Pandau Jaya

UPAYA mendukung program ketahanan pangan nasional terus digalakkan. Salah satunya ditunjukkan oleh Bupati Kampar H …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *